Senin, 12 November 2018

Manajemen Keuangan

MANAGEMENT KEUANGAN

Oleh Ibu Yunita Rahma, SE. MM
diupload oleh Ngafifah Noer




Pengertian Manajemen Keuangan
Keown, Martin, Petty, dan Scott (2005:4)
·         Financial management is corcerned with maintenance and creation of economic value or wealth yang artinya manajemen keuangan adalah mengenai pemeliharaan dan penciptaan dari nilai ekonomi atau kekayaan.
·         Sutrisno (2003;3)
·         Manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.


Fungsi Manajemen Keuangan
Tiga keputusan utama
1. Keputusan Investasi
2. Keputusan Pendanaan
3. Keputusan Dividen

 

                                                                                               

Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, macam, dan komposisi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu, investasi akan mengandung risiko atau ketidakpastian karena risiko dan hasil yang diharapkan dari investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan, kebijakan, maupun nilai perusahaan.

Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan ini sering disebut juga sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan usahanya.

Keputusan Deviden
Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini merupakan penghasilan yang diharapkan oleh para pemegang saham.

Keputusan Deviden merupakan Keputusan Manajemen Keuangan untuk menentukan:
(1) besarnya prosentase laba yang dibagikan dalam bentuk cash dividen,
(2) stabilitas dividen yang dibagikan,
(3) dividen saham (stock dividen),
(4) pemecahan saham (stocksplit),
(5) penarikan kembali saham yang beredar, yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.


Tujuan Perusahaan

Tujuan Perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham atau pemilik. Kemakmuran para pemegang saham diperlihatkan dalam wujud semakin tingginya harga saham, yang merupakan pencerminan dari keputusan investasi, pendanaan, dan kebijakan dividen. Maka tujuan dari manajemen keuangan adalah bagaimana perusahaan mengelola baik itu mendapatkan dana maupun mengalokasikan dana guna mencapai nilai perusahaan
yaitu kemakmuran para pemegang saham.(Sutrisno,2003:5).


Fungsi Manajemen Keuangan

Fungsi Manajemen Keuangan adalah sebagai berikut:

·         Planning atau Perencanaan Keuangan, meliputi Perencanaan Arus Kas dan Rugi Laba.
·         Budgeting atau Anggaran, perencanaan penerimaan dan pengalokasian anggaran biaya secara efisien dan memaksimalkan dana yang dimiliki.
·   Controlling atau Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan perusahaan.
·      Auditing atau Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak terjadi penyimpangan.
·  Reporting atau Pelaporan Keuangan, menyediakan laporan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan analisa rasio laporan keuangan.


Sejarah Perkembangan Manajemen Keuangan :

Awal Abad 19 sekitar tahun 1900

·         Istilah manajemen keuangan mulai muncul di Amerika Serikat yang mana industrinya telah berkembang pesat mengakibatkan persoalan baru yaitu bagaimana dan darimana memperoleh kebutuhan dan untuk membiayai operasi perusahaan sehingga muncullah manajemen keuangan.

·         Manajemen keuangan waktu itu suatu bidang ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lainnya yang menekankan diri dari aspek-aspek hukum yang biasanya muncul pada perusahaan, seperti aspek yang masalah merger, pendataan, ekspansi perusahaan, pembentukan perusahaan baru , tata cara go public dan penjualan surat-surat berharga.

Pada tahun 1929 s.d 1933 – an :

·         Perkembangan bisnis tersebut di atas belum di lakukan dengan sempurna dan tidak di imbangi dengan peningkatan daya beli masyarakat.
·         Regulasi yang mengatur aktivitas perusahaan terlambat di terapkan sehingga terjadi kelesuan perekonomian (resisi) sehingga pemerintah mengalami kesulitan yang serius yang mengakibatkan kegagalan bisnis di berbagai sektor;
·         Pada waktu itu peranan manajemen keuangan memfokuskan analisisnya pada masalah-masalah kebangkrutan dan reorganisasi. Likuiditas perusahaan dan peraturan-peraturan tentang surat-surat berharga yang ditawarkan di pasar modal menjadi prioritas pengelolaan keuangan.

Pada masa inilah manajemen keuangan telah bergeser perannya dari masa pencairan dana untuk pembiayaan dalam melakukan merger, konsolidasi dan pendirian perusahaan baru ke masalah struktur modal yang menganalisis perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Hal itu membuktikan bahwa manajemen keuangan tidak hanya mencari dana, tetapi juga menentukan komposisi dana harus di peroleh agar mendapatkan modal dengan biaya yang minimal (tercapai struktur modal yang optimum).


Pada tahun 1940 s.d 1950 - an :
·  Di pelajari oleh masyarakat luas.
• Manajemen keuangan tidak hanya mengatur masalah bagaimana memperoleh dana dan  
struktur modalnya, namun telah mempelajari bagaimana menggunakan dana secara  efektif dan efisien.
• Manajemen keuangan di maksudkan untuk menghitung secara rinci keadaan keuangan perusahaan, sehingga dapat di analisis besarnya laba yang di peroleh dan besarnya nilai perusahaan yang tercermin pada harga saham-sahamnya.

Tahun 1960 s.d. 1970 – an ;

Ilmu manajemen keuangan mengalami suatu pembaharuan pada sisi hutang(liability) dan modal sendiri yang berada disisi kanan laporan neraca. Memfokuskan pada penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadapbnilai perusahaan. Ada 2 pusat perhatian yang diutamakan :
·         Kombinasi optimal dari surat-surat berharga.
·         Cara-cara bagaimana investor secara individu mengambil keputusan-keputusan investasi, teori portofolio, dan implikasinya terhadap keuangan perusahaan.

Pada awal tahun 1966, perekonomian dunia di landa inflasi, sehingga pasar keuangan melakukan kebijakan yang sangat ketat dan tingkat biaya memperoleh dana yang tinggi. Dalam menghadapi kondisi seperti ini ilmu manajemen keungan memiliki 4 bidang tugas pokok :

·         Pengendalian arus kas dan arus fisik barang.
·         Mencoba menghubungkan antara keputusan keuangan dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
·         Di kaitkannya perencanaan dan pengendalian keuangan dan faktor-faktor perubahan lingkungan eksternal.
·         Manajemen keuangan tidak hanya berlanggung jawab terhadap pengelolaan arus kas, tetapi juga mengontrol pusat-pusat laba yang ada dari seluruh operasi perusahaan. Para eksekutif keuangan harus dapat mengevaluasi aspek dari operasi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan.

Tahun 1970-an sampai awal abad 21 :

Berkembang dengan pesat
·         Terus berkembang dengan munculnya inovasi baru dalam pembiayaan seperti Leasing dan pertumbuhan perusahaan secara eksternal melalui konglomerasi, merger, akuisisi
·         Ilmu manajemen keuangan terus berkembang menjadi suatu ilmu yang tidak dapat di lepaskan dari bagian suatu proses pengambilan keputusan oleh hampir semua perusahaan.

Perkembangan Teori Keuangan :

Perkembangan teori keuangan dikenal sejak tahun 1900 sampai abad dua puluh satu ini tidak begitu pesat. Perkembangan tersebut umumnya merupakan penyempurnaan dan
pendalaman serta perluasan analisis dari teori yang ada. Perkembangan teori keuangan
adalah:

• Teori Pasar Modal Efisien (Efficient Capital Market Theory)
• Teori Struktur Modal (Capital Structure Theory)
• Teori Dividen (Dividend Theory)
• Teori Diskon Aliran Kas (Cashflow Discounted Theory)
• Teori Agensi (Agent Theory)
• Teori Informasi Asimetrik (Asymetric Information Theory)
• Teori Portfolio (Portfolio Theory)
• Teori Opsi (Option Theory)

Prinsip-Prinsip Keuangan
1.    Prinsip “Self Interest Behavior”
Prinsip ini mengatakan 'People act in their own financial self interest'. Inti prinsip ini adalah orang akan memilih tindakan yg memberikan keuntungan ( Secara keuangan ) yang terbaik bagi dirinya.
2.    Prinsip “Risk Aversion”
Prinsip ini mengatakan 'When all else is equal, people prefer higher return and lower risk'. Inti prinsip ini adalah orang akan memilih alternatif dengan rasio keuntungan ( Return ) besar dan risiko ( Risk ) terkecil.
3.    Prinsip “Devirsification”
Prinsip ini mengatakan 'Diversification is beneficial'. Prinsip ini mengajarkan bahwa tindakan diversifikasi adalah menguntungkan karena dapat meningkatkan rasio antara keuntungan dan risiko.
4.    Prinsip “Two Sided Transaction”
Prinsip ini mengatakan 'Each financial transaction has at least two sides' Prinsip ini mengingatkan kita bahwa dalam mempelajari dan membuat keputusan keuangan kita tidak hanya melihat dari sisi kita, tetapi juga mencoba melihat dari sisi lawan transaksi kita.
5.    Prinsip “Incremental Benefit”
Prinsip ini mengatakan 'Financial decisions are based on incremental benefit'. Prinsip ini mengajarkan bahwa keputusan keuangan harus di dasarkan pada selisih antara nilai dengan suatu alternatif dan nilai tanpa alternative tersebut.
6.    Prinsip “Signating”
Prinsip ini mengatakan 'Action convey information'. Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap tindakan mengandung informasi.
7.    Prinsip “Capital Market Eficinecy”
Prinsip ini mengatakan 'Capital market are efficient' Capital market atau pasar modal yang efisien adalah pasar modal di mana harga aktiva finansial yg di perjual belikan mencerminkan seluruh informasi yang ada dan dapat menyesuaikan diri secara cepat terhadap informasi baru. Agar pasar modal dapat efisien secara informasi, pasar modal tersebut harus efisien secara operasi ( Operational efficiency ), misal kemudahan dalam berjual-beli sekuritas.
8.    Prinsip “Risk-Return Trade-Off”
Prinsip ini mengatakan 'There is a trade-off between risk and return'. Orang menyukai keuntungan tinggi dengan resiko rendah (risk aversion). Kondisi 'high return, low risk' ini tidak akan tercapai karena semua orang menginginkannya (self interest behavior). Prinsip ini mengatakan 'jika anda menginginkan keuntungan besar, bersiaplah untuk menanggung risiko yg besar pula atau 'high returô€…¶, high risk’.
9.    Prinsip “Option”
Prinsip ini mentakan 'Option is valuable'. Option atau opsi adalah suatu hak tanpa kewajiban untuk melalukan sesuatu. Prinsip option ini menjadi dasar pengembangan sekuritas turunan (Derivative Security) option yang berguna untuk melakukan hedging ( tindakan pengurangan risiko ). Di samping itu prinsip option banyak membantu dalam menganalisis dan memahami pengambilan keputusan keuangan.
10.              Prinsip “Time of Value”
Prinsip ini mengatakan 'Time has a time value'. Prinsip ini mengajarkan bahwa uang Rp. 1.000, yg kita terima hari ini tidak sama nilainya dengan uang Rp 1.000,- yg kita terima bulan depan. Banyak orang tidak menyadari implikasi dari pertumbuhan majemuk (Compound growth) atau bunga berbunga pada keputusan keuangan.


Prinsip Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan tidak hanya berbicara tentang pencatatan akuntansi saja. Lebih dari itu, manajemen keuangan adalah bagian yang penting dan tidak bisa dianggap sebagai suatu
kegiatan yang hanya menjadi urusan orang orang keuangan.

Peran Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi manajemen keuangan. Fungsi-fungsi manajemen meliputi:
• begaimana memperoleh dana (raising of fund),
• bagaimana mengelola dana (management funds)
• bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).

Pengertian Pasar Finansial
Pasar keuangan (finansial) adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham danobligasi).
Dalam sekuritas komoditas dimungkinkan dapat melakukan pembelian dan penjualan awal atas produk-produk sumber alam seperti produkpertanian dan Pertambangan dan lain sebagainya.

Pasar keuangan dapat berarti :
a.    Suatu system pasar yang memfasilitasi terjadinya perdagangan antar produk dan turunan keuangan seperti misanya bursa efek yang memfasilitasi perdagangan saham, obligasi dan waran.
b.    Pertemuan antara pembeli dan penjual untuk memperdagangkan produk keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek, secara langsung antara penjual dan pembeli (over-the-counter).

Pasar keuangan adalah pasar di mana orang dan entitas dapat melakukan perdagangan sekuritas keuangan, komoditas, dan barang-barang lain yang bernilai sepadan dengan biaya transaksi yang rendah dan dengan harga yang mencerminkan pasokan dan permintaan. Efek termasuk saham dan obligasi, dan komoditas termasuk logam mulia atau barang pertanian.

Jenis-jenis Pasar Finansial
Pasar Keuangan dapat dibagi kedalam bebrapa sub jenis seperti :
a.    Pasar modal yang terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder yang terbagi lagi menjadi :
1.    Pasar saham, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan saham, dan merupakan sarana perdagangan saham.
2.    Pasar obligasi yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan obligasi dan merupakan sarana perdagangan obligasi.
b.    Pasar komoditi, yang memfasilitasi perdagangan komoditi.
c.    Pasar keuangan, yang merupakan sarana pembiayaan utang jangka pendek dan investasi.
d.   Pasar derivatif, yang merupakan sarana yang menyediakan instrumen untuk mengelola risiko keuangan.
e.    Pasar berjangka, yang merupakan sarana yang menyediakan stadarisasikontrak berjangka bagi perdagangan suatu produk pada suatu tanggal dimasa mendatang.
f.     Pasar asuransi, yang memfasilitasi redistribusi dari berbagai risiko.
g.    Pasar valuta asing, yang memfasilitasi perdagangan valuta asing.

PERAN DAN FUNGSI PASAR FINANSIAL
Fungsi Perantara dan Fungsi Finansial
Fungsi-Fungsi Perantara dari Pasar Finansial adalah termasuk hal-hal ini:
a.    Distribusi Sumber Daya: Pasar finansial mendukung distribusi kembali sumber daya ekonomi riil dari pemilik modal kepada penerima modal yang sesungguhnya.
b.    Meningkatkan Pendapatan: Pasar finansial memungkinkan pemilik modal untuk mendapatkan bunga atau dividen atau kelebihan dana mereka, dengan demikian mendukung peningkatan pendapatan individu dan pendapatan nasional.
c.    Pemakaian Dana Secara Produktif: Pasar finansial mendukung penggunaan dana-dana secara produktif, dan dengan demikian meningkatkan pendapatan nasional dan produk domestik bruto.
d.    Penghimpunan Modal: Pasar Finansial menyediakan sarana untuk menyaurkan kelebihan dana, sehingga membantu penghimpunan modal suatu Negara.
e.    Pembentukan Harga: Pasar finansial membantu pembentukan harga melalui interaksi antara para pembeli dan penjual. Pasar finansial memberikan tanda untuk alokasi dana-dana dalam ekonomi yang berdasarkan faktor permintaan dan penawaran melalui mekanisme yang disebut proses pembentukan harga.
f.     Mekanisme Penjualan: Pasar finansial menyediakan mekanisme penjualan aset finansial, sehingga pemodal mendapatkan manfaat dari likuiditas aset finansial tersebut.
g.    Informasi: Aktivitas dari para pelaku pasar finansial mengakibatkan terciptanya informasi harga dan penyebaran informasi tersebut ke berbagai segmen pasar sehingga mengurangi biaya transaksi aset finansial.

Fungsi-Fungsi Finansial:
Fungsi-Fungsi Finansial meliputi:
a.    Menyediakan dana kepada debitur sehingga memungkinkan debitur untuk melaksanakan rencana investasinya.
b.    Menyediakan instrumen-instrumen yang menghasilkan pendapatan kepada para kreditur pemilik modal sehingga memungkinkan para kreditur pemilik modal untuk memupuk kekayaan melalui kepemilikan surat-surat hutang.
c.    Menyediakan instrumen-instrumen yang menghasilkan pendapatan kepada para kreditur pemilik modal sehingga memungkinkan para kreditur pemilik modal untuk memupuk kekayaan melalui kepemilikan surat-surat hutang.
d.   Menyediakan likuiditas di pasar sehingga mendukung perdagangan Reksa Dana.
e.    Menyediakan likuiditas untuk bank-bank komersial.
f.     Mendukung pembentukan kredit.
g.    Mempromosikan tabungan.
h.    Mempromosikan investasi.
i.      Mendukung pertumbuhan ekonomi




KAS KECIL

  Kas kecil Kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ek...