MANAGEMENT KEUANGAN
Oleh Ibu Yunita Rahma, SE. MM
diupload oleh Ngafifah Noer
Pengertian Manajemen Keuangan
Keown,
Martin, Petty, dan Scott (2005:4)
·
Financial management is
corcerned with maintenance and creation of economic value or wealth yang artinya
manajemen keuangan adalah mengenai pemeliharaan dan penciptaan dari nilai ekonomi
atau kekayaan.
·
Sutrisno (2003;3)
·
Manajemen keuangan adalah
semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana
perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan
mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Fungsi
Manajemen Keuangan
Tiga keputusan utama
1. Keputusan Investasi
2. Keputusan Pendanaan
3. Keputusan Dividen
Keputusan Investasi
Keputusan investasi adalah masalah
bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk
investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk,
macam, dan komposisi dari investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang
tingkat keuntungan di masa depan. Keuntungan di masa depan yang diharapkan dari
investasi tersebut tidak dapat diperkirakan secara pasti. Oleh karena itu,
investasi akan mengandung risiko atau ketidakpastian karena risiko dan hasil yang
diharapkan dari investasi itu akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan,
kebijakan, maupun nilai perusahaan.
Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan ini sering disebut
juga sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan
dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber
dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan
investasi serta kegiatan usahanya.
Keputusan Deviden
Dividen merupakan bagian keuntungan yang
dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini
merupakan penghasilan yang diharapkan oleh para pemegang saham.
Keputusan Deviden merupakan Keputusan Manajemen
Keuangan untuk menentukan:
(1) besarnya prosentase laba yang dibagikan
dalam bentuk cash dividen,
(2) stabilitas dividen yang dibagikan,
(3) dividen saham (stock dividen),
(4) pemecahan saham (stocksplit),
(5) penarikan kembali saham yang beredar,
yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang saham.
Tujuan Perusahaan
Tujuan Perusahaan
adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham atau pemilik. Kemakmuran
para pemegang saham diperlihatkan dalam wujud semakin tingginya harga saham,
yang merupakan pencerminan dari keputusan investasi, pendanaan, dan kebijakan
dividen. Maka tujuan dari manajemen keuangan adalah bagaimana perusahaan mengelola
baik itu mendapatkan dana maupun mengalokasikan dana guna mencapai nilai
perusahaan
yaitu
kemakmuran para pemegang saham.(Sutrisno,2003:5).
Fungsi
Manajemen Keuangan
Fungsi Manajemen
Keuangan adalah sebagai berikut:
·
Planning atau Perencanaan Keuangan, meliputi Perencanaan Arus Kas
dan Rugi Laba.
·
Budgeting atau Anggaran, perencanaan penerimaan dan pengalokasian
anggaran biaya secara efisien dan memaksimalkan dana yang dimiliki.
· Controlling atau Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta
perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan perusahaan.
· Auditing atau Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan
perusahaan yang ada agar sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak
terjadi penyimpangan.
· Reporting atau Pelaporan Keuangan, menyediakan laporan informasi
tentang kondisi keuangan perusahaan dan analisa rasio laporan keuangan.
Sejarah
Perkembangan Manajemen Keuangan :
Awal
Abad 19 sekitar tahun 1900
·
Istilah
manajemen keuangan mulai muncul di Amerika Serikat yang mana industrinya telah
berkembang pesat mengakibatkan persoalan baru yaitu bagaimana dan darimana
memperoleh kebutuhan dan untuk membiayai operasi perusahaan sehingga muncullah
manajemen keuangan.
·
Manajemen
keuangan waktu itu suatu bidang ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lainnya yang
menekankan diri dari aspek-aspek hukum yang biasanya muncul pada perusahaan,
seperti aspek yang masalah merger, pendataan, ekspansi perusahaan, pembentukan
perusahaan baru , tata cara go public dan penjualan surat-surat berharga.
Pada tahun 1929 s.d 1933 – an :
·
Perkembangan bisnis tersebut di atas belum di lakukan
dengan sempurna dan tidak di imbangi dengan peningkatan daya beli masyarakat.
·
Regulasi yang mengatur aktivitas perusahaan terlambat di
terapkan sehingga terjadi kelesuan perekonomian (resisi) sehingga
pemerintah mengalami kesulitan yang serius yang mengakibatkan kegagalan bisnis
di berbagai sektor;
·
Pada waktu itu peranan manajemen keuangan memfokuskan
analisisnya pada masalah-masalah kebangkrutan dan reorganisasi. Likuiditas
perusahaan dan peraturan-peraturan tentang surat-surat berharga yang ditawarkan
di pasar modal menjadi prioritas pengelolaan keuangan.
Pada
masa inilah manajemen keuangan telah bergeser perannya dari masa pencairan dana
untuk pembiayaan dalam melakukan merger, konsolidasi dan pendirian perusahaan
baru ke masalah struktur modal yang menganalisis perimbangan antara hutang
jangka panjang dengan modal sendiri. Hal itu membuktikan bahwa manajemen
keuangan tidak hanya mencari dana, tetapi juga menentukan komposisi dana harus
di peroleh agar mendapatkan modal dengan biaya yang minimal (tercapai struktur
modal yang optimum).
Pada tahun 1940 s.d 1950 - an :
· Di
pelajari oleh masyarakat luas.
• Manajemen keuangan tidak hanya mengatur
masalah bagaimana memperoleh dana dan
struktur modalnya, namun telah mempelajari
bagaimana menggunakan dana secara efektif
dan efisien.
• Manajemen keuangan di maksudkan untuk
menghitung secara rinci keadaan keuangan perusahaan, sehingga dapat di analisis
besarnya laba yang di peroleh dan besarnya nilai perusahaan yang tercermin pada
harga saham-sahamnya.
Tahun 1960 s.d. 1970 – an ;
Ilmu manajemen keuangan mengalami suatu pembaharuan
pada sisi hutang(liability) dan modal sendiri yang berada disisi kanan
laporan neraca. Memfokuskan pada penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan
yang berpengaruh terhadapbnilai perusahaan. Ada 2 pusat perhatian yang
diutamakan :
·
Kombinasi
optimal dari surat-surat berharga.
·
Cara-cara
bagaimana investor secara individu mengambil keputusan-keputusan investasi,
teori portofolio, dan implikasinya terhadap keuangan perusahaan.
Pada awal tahun 1966,
perekonomian dunia di landa inflasi, sehingga pasar keuangan melakukan kebijakan
yang sangat ketat dan tingkat biaya memperoleh dana yang tinggi. Dalam
menghadapi kondisi seperti ini ilmu manajemen keungan memiliki 4 bidang tugas
pokok :
·
Pengendalian
arus kas dan arus fisik barang.
·
Mencoba
menghubungkan antara keputusan keuangan dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
·
Di
kaitkannya perencanaan dan pengendalian keuangan dan faktor-faktor perubahan
lingkungan eksternal.
·
Manajemen
keuangan tidak hanya berlanggung jawab terhadap pengelolaan arus kas, tetapi
juga mengontrol pusat-pusat laba yang ada dari seluruh operasi perusahaan. Para
eksekutif keuangan harus dapat mengevaluasi aspek dari operasi perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan.
Tahun
1970-an sampai awal abad 21 :
Berkembang dengan pesat
·
Terus berkembang dengan munculnya inovasi baru dalam pembiayaan
seperti Leasing dan pertumbuhan perusahaan secara eksternal melalui
konglomerasi, merger, akuisisi
·
Ilmu manajemen keuangan terus berkembang menjadi suatu ilmu yang tidak
dapat di lepaskan dari bagian suatu proses pengambilan keputusan oleh hampir
semua perusahaan.
Perkembangan Teori
Keuangan :
Perkembangan
teori keuangan dikenal sejak tahun 1900 sampai abad dua puluh satu ini tidak begitu
pesat. Perkembangan tersebut umumnya merupakan penyempurnaan dan
pendalaman
serta perluasan analisis dari teori yang ada. Perkembangan teori keuangan
adalah:
• Teori
Pasar Modal Efisien (Efficient Capital Market Theory)
• Teori
Struktur Modal (Capital Structure Theory)
• Teori
Dividen (Dividend Theory)
• Teori
Diskon Aliran Kas (Cashflow Discounted Theory)
• Teori
Agensi (Agent Theory)
• Teori
Informasi Asimetrik (Asymetric Information Theory)
• Teori
Portfolio (Portfolio Theory)
• Teori
Opsi (Option Theory)
Prinsip-Prinsip Keuangan
1. Prinsip
“Self Interest Behavior”
Prinsip
ini mengatakan 'People act in their own financial self interest'. Inti
prinsip ini adalah orang akan memilih tindakan yg memberikan keuntungan (
Secara keuangan ) yang terbaik bagi dirinya.
2.
Prinsip “Risk Aversion”
Prinsip
ini mengatakan 'When all else is equal,
people prefer higher return and lower risk'. Inti prinsip ini adalah orang akan
memilih alternatif dengan rasio keuntungan ( Return ) besar dan risiko (
Risk ) terkecil.
3.
Prinsip “Devirsification”
Prinsip
ini mengatakan 'Diversification is beneficial'. Prinsip ini mengajarkan
bahwa tindakan diversifikasi adalah menguntungkan karena dapat meningkatkan
rasio antara keuntungan dan risiko.
4.
Prinsip “Two Sided
Transaction”
Prinsip
ini mengatakan 'Each financial transaction has at least two sides' Prinsip
ini mengingatkan kita bahwa dalam mempelajari dan membuat keputusan keuangan
kita tidak hanya melihat dari sisi kita, tetapi juga mencoba melihat dari sisi
lawan transaksi kita.
5.
Prinsip “Incremental Benefit”
Prinsip
ini mengatakan 'Financial decisions are based on incremental benefit'. Prinsip
ini mengajarkan bahwa keputusan keuangan harus di dasarkan pada selisih antara
nilai dengan suatu alternatif dan nilai tanpa alternative tersebut.
6.
Prinsip “Signating”
Prinsip
ini mengatakan 'Action convey information'. Prinsip ini mengajarkan bahwa
setiap tindakan mengandung informasi.
7.
Prinsip “Capital Market Eficinecy”
Prinsip
ini mengatakan 'Capital market are efficient' Capital market atau pasar modal
yang efisien adalah pasar modal di mana harga aktiva finansial yg di perjual
belikan mencerminkan seluruh informasi yang ada dan dapat menyesuaikan diri
secara cepat terhadap informasi baru. Agar pasar modal dapat efisien secara
informasi, pasar modal tersebut harus efisien secara operasi ( Operational
efficiency ), misal kemudahan dalam berjual-beli sekuritas.
8.
Prinsip “Risk-Return
Trade-Off”
Prinsip
ini mengatakan 'There is a trade-off between risk and return'. Orang
menyukai keuntungan tinggi dengan resiko rendah (risk aversion). Kondisi 'high return, low risk' ini tidak
akan tercapai karena semua orang menginginkannya (self interest behavior). Prinsip ini mengatakan 'jika anda
menginginkan keuntungan besar, bersiaplah untuk menanggung risiko yg besar pula
atau 'high returô€…¶, high risk’.
9.
Prinsip “Option”
Prinsip
ini mentakan 'Option is valuable'. Option atau opsi adalah suatu hak
tanpa kewajiban untuk melalukan sesuatu. Prinsip option ini menjadi dasar
pengembangan sekuritas turunan (Derivative Security) option yang berguna
untuk melakukan hedging ( tindakan pengurangan risiko ). Di samping itu
prinsip option banyak membantu dalam menganalisis dan memahami pengambilan
keputusan keuangan.
10.
Prinsip “Time of Value”
Prinsip
ini mengatakan 'Time has a time value'. Prinsip ini mengajarkan bahwa
uang Rp. 1.000, yg kita terima hari ini tidak sama nilainya dengan uang Rp
1.000,- yg kita terima bulan depan. Banyak orang tidak menyadari implikasi dari
pertumbuhan majemuk (Compound growth)
atau bunga berbunga pada keputusan keuangan.
Prinsip Manajemen
Keuangan
Manajemen keuangan tidak
hanya berbicara tentang pencatatan akuntansi saja. Lebih dari itu, manajemen
keuangan adalah bagian yang penting dan tidak bisa dianggap sebagai suatu
kegiatan yang hanya menjadi
urusan orang orang keuangan.
Peran Manajemen
Keuangan
Manajemen Keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi
manajemen keuangan. Fungsi-fungsi manajemen meliputi:
•
begaimana memperoleh dana (raising of fund),
•
bagaimana mengelola dana (management funds)
• bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).
Pengertian
Pasar Finansial
Pasar
keuangan (finansial) adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang
atau koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan
pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham danobligasi).
Dalam
sekuritas komoditas dimungkinkan
dapat melakukan pembelian dan penjualan awal atas produk-produk sumber alam
seperti produkpertanian dan Pertambangan dan
lain sebagainya.
Pasar keuangan dapat berarti :
a. Suatu system pasar yang memfasilitasi terjadinya
perdagangan antar produk dan turunan keuangan seperti misanya bursa efek yang
memfasilitasi perdagangan saham, obligasi dan waran.
b. Pertemuan
antara pembeli dan penjual untuk memperdagangkan produk keuangan dalam
berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek,
secara langsung antara penjual dan pembeli (over-the-counter).
Pasar
keuangan adalah pasar di mana orang dan entitas dapat melakukan perdagangan sekuritas
keuangan, komoditas, dan barang-barang lain yang bernilai sepadan dengan biaya transaksi
yang rendah dan dengan harga yang mencerminkan pasokan dan permintaan. Efek termasuk
saham dan obligasi, dan komoditas termasuk logam mulia atau barang pertanian.
Jenis-jenis
Pasar Finansial
Pasar Keuangan dapat dibagi
kedalam bebrapa sub jenis seperti :
1. Pasar saham, yang
merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan saham, dan
merupakan sarana perdagangan saham.
2. Pasar obligasi yang merupakan sarana pembiayaan
melalui penerbitan obligasi dan merupakan sarana perdagangan obligasi.
c. Pasar keuangan, yang merupakan sarana pembiayaan utang
jangka pendek dan investasi.
d. Pasar derivatif, yang
merupakan sarana yang menyediakan instrumen untuk mengelola risiko keuangan.
e. Pasar berjangka, yang
merupakan sarana yang menyediakan stadarisasikontrak
berjangka bagi perdagangan suatu produk pada suatu tanggal
dimasa mendatang.
PERAN
DAN FUNGSI PASAR FINANSIAL
Fungsi Perantara dan Fungsi Finansial
Fungsi-Fungsi Perantara dari Pasar Finansial adalah
termasuk hal-hal ini:
a. Distribusi
Sumber Daya: Pasar finansial mendukung distribusi kembali sumber daya ekonomi
riil dari pemilik modal kepada penerima modal yang sesungguhnya.
b. Meningkatkan
Pendapatan: Pasar finansial memungkinkan pemilik modal untuk mendapatkan bunga
atau dividen atau kelebihan dana mereka, dengan demikian mendukung peningkatan
pendapatan individu dan pendapatan nasional.
c. Pemakaian
Dana Secara Produktif: Pasar finansial mendukung penggunaan dana-dana secara
produktif, dan dengan demikian meningkatkan pendapatan nasional dan produk
domestik bruto.
d. Penghimpunan Modal: Pasar Finansial menyediakan sarana
untuk menyaurkan kelebihan dana, sehingga membantu penghimpunan modal suatu
Negara.
e. Pembentukan
Harga: Pasar finansial membantu pembentukan harga melalui interaksi antara para
pembeli dan penjual. Pasar finansial memberikan tanda untuk alokasi dana-dana
dalam ekonomi yang berdasarkan faktor permintaan dan penawaran melalui
mekanisme yang disebut proses pembentukan harga.
f. Mekanisme
Penjualan: Pasar finansial menyediakan mekanisme penjualan aset finansial,
sehingga pemodal mendapatkan manfaat dari likuiditas aset finansial tersebut.
g. Informasi:
Aktivitas dari para pelaku pasar finansial mengakibatkan terciptanya informasi
harga dan penyebaran informasi tersebut ke berbagai segmen pasar sehingga
mengurangi biaya transaksi aset finansial.
Fungsi-Fungsi
Finansial:
Fungsi-Fungsi Finansial meliputi:
Fungsi-Fungsi Finansial meliputi:
a. Menyediakan
dana kepada debitur sehingga memungkinkan debitur untuk melaksanakan rencana
investasinya.
b. Menyediakan
instrumen-instrumen yang menghasilkan pendapatan kepada para kreditur pemilik
modal sehingga memungkinkan para kreditur pemilik modal untuk memupuk kekayaan
melalui kepemilikan surat-surat hutang.
c. Menyediakan
instrumen-instrumen yang menghasilkan pendapatan kepada para kreditur pemilik
modal sehingga memungkinkan para kreditur pemilik modal untuk memupuk kekayaan
melalui kepemilikan surat-surat hutang.
d. Menyediakan
likuiditas di pasar sehingga mendukung perdagangan Reksa Dana.
e. Menyediakan
likuiditas untuk bank-bank komersial.
f. Mendukung
pembentukan kredit.
g. Mempromosikan
tabungan.
h. Mempromosikan
investasi.
i. Mendukung
pertumbuhan ekonomi