Rabu, 22 November 2017

ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI

aspek hukum dalam ekonomi


PENGERTIAN HUKUM & HUKUM EKONOMI

1.       Pengertian Hukum

Hukum ialah semua aturan yang mengandung pertimbangan ke susilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat. Dan yang menjadi pedoman bagi Penguasa-penguasa Negeri dalam melakukan tugas-nya”.

2.       Tujuan Hukum

Dalam pergaulan masyarakat terdapat aneka macam hubungan antara anggota masyarakat, yakni hubungan yang ditimbulkan oleh kepentingan-kepentingan anggota masyarakat itu. Dengan banyak aneka ragamnya hubungna itu, para anggota masyarakat memerlukan aturan-aturan yang dapat menjamin keseimbangan agar dalam hubungan-hubungan itu tidak terjadi kekacauan dalam masyarakat. Untuk menjamin kelangsungan keseimbangan dalam hubungan antara anggota masyarakat, diperlukan aturan-aturan hukum yang diadakan atas kehendak dan kesadaran  tiap-tiap anggota masyarakat itu.

Peraturan-peraturan hukum yang bersifat mengatur dan memaksa anggota masyarakat untuk patuh mentaatinya, menyebabkan terdapatnya keseimbangan dalam tiap perhubungan dalam masyarakat. Setiap pelanggar hukum yang ada, akan dikenakan sanksi berupa hukuman sebagai reaksi terhadap perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan.


Berkenaan dengan tujuan hukum, kita mengenal beberapa pendapat sarjana ilmu hukum yang diantaranya sebagai berikut:

1.       Dalam buku yang berjudul “Dasar-dasar Hukum dan Pengadilan,” Prof. Subekti, S.H mengatakan, bahwa hukum itu mengabdi pada tujuanNegara yang dalam pokoknya ialah: mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan pada rakyatnya.
2.        Prof. Van Apeldroon dalam bukunya “Inleiding tot de studie van het Nederlandserecht” mengatakan, bahwa tujuan hukum ialah mengatur pergaulan hidup manusia secara damai. Hukum menghendaki perdamaian.
3.       Dalam “Science et technique en droit prive positif,” Geny mengajarkan bahwa hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai keadilan. Dan sebagai unsur daripada keadilan disebutkannya “ kepentingan daya guna dan kemanfaatan”.
4.       Dalam buku “Inleiding tot de Rechtwetenschap” Prof. van kan mengatakan , bahwa hukum bertujuan menjaga kepentingan tiap-tiap manusia supaya kepentingan-kepentingan itu tidak dapat diganggu.

Jelas disini, bahwa hukum mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Selain itu dapat disebutkan bahwa hukum menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri (eigenrichting is verboden), tidak mengadili dan menjauhi hukuman terhadap setiap pelanggaran hukum terhadap dirinya. Namun tiap perkara, harus diselesaikan melalui proses pengadilan, dengan perantaraan hakim berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.

3.       SUMBER-SUMBER HUKUM
Adapun yang dimaksud dengan sumber hukum ialah: segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekutan yang bersifat memaksa,yakni aturan-aturan yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.

Sumber hukum itu dapat kita tinjau dari segi material dan segi formal:
1.       Sumber-sumber hukum material, dapat ditinjau lagi dari berbagai sudut, misalnya dari sudut ekonomi, sejarah sosiologi, filsafat dan sebagainya.
Contoh: Seorang ahli ekonomi akan mengatakan, bahwa kebutuhan-kebutuhan ekonomi dalam masyarakat itulah yang menyebabkan timbulnya hukum.

2.       Sumber-sumber hukum formal antara lain ialah:
a.       Undang-undang (statute
Undang-undang ialah suatu peraturan negara yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat diadakan dan dipelihara oleh penguasa negara.
b.      Kebiasaan (costum)
Kebiasaan ialah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal sama.
c.       Keputusan-keputusan Hakim (Jurisprudentie)
Keputusan Hakim ialah keputusan hakim yang terjadi karena rangkaian keputusan serupa yang menjadi dasar bagi pengadilan (Standart-arresten) untuk mengambil keputusan.
d.      Traktat (treaty)
Traktat yaitu perjanjian mengikat antara kedua belah pihak yang terkait tentang suatu hal.
e.      Pendapat Sarjana Hukum (doktrin)
Doktrin yaitu pendapat sarjana hukum yang ternama juga mempunyai kekuasaan dan pengaruh dalam pengambilan keputusan oleh hakim.

4.       KODEFIKASI HUKUM
Menurut bentuknya, Hukum itu dapat dibedakan antara:
1.       Hukum Tertulis (Statute Law = Written Law), yakni Hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan-peraturan.
2.       Hukum Tak Tertulis (unstatutery law = unwritten law), yaitu Hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak tertulis namun berlakunya ditaati seperti suatu peraturan-pereaturan (disebut juga hukum kebiasaan).
Mengenai Hukum Tertulis, ada yang dikodefikasikan, dan yang belum dikodefikasikan.

KODEFIKASI ialah pembukuan jenis-jenis hukum tertentu dalam kitab undang-undang secara sistematis dan lengkap.

Unsur-unsur kodifikasi ialah: a. Jenis-jenis hukum tertentu (misalnya Hukum Perdata); b. sistematis; c. lengakap.

Adapun tujuan kodifikasi daripada hukum tertulis ialah untuk memperoleh: a. kepastian hukum; b. penyederhanaan hukum; c. kesatuan hukum.

5.       NORMA HUKUM DALAM EKONOMI
Norma merupakan  ukuran yang digunakan oleh masyarakat untuk mengukur apakah tindakan yang dilakukan merupakan tindakan yang wajar dan dapat diterima atau tindakan yang menyimpang.Norma dibangun atas nilai sosial dan norma sosial diciptakan untuk mempertahankan nilai sosial.

Jenis-Jenis Norma Sosial:

1. Norma Sosial Dilihat Dari Sanksinya:
1)Tata Cara .merupakan norma yang menunjuk kepada satu bentuk perbuatan sanksi yang ringan terhadap pelanggarnya.Misal:aturan memegang garpu dan sendok saat makan dan penyimpangannya:bersendawa saat makan/
2)Kebiasaan.merupakan cara bertindak yang digemari oleh masyarakan dan dilakukan berulang-ulang,mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar dari tata cara,misal:membuang sampah pada tempatnya dan penyimpangannya:membuang sembarangan dan mendapat teguran bahkan digunjingkan masyarakat.
3)Tata Kelakuan.merupakan norma yang bersumber kepada filsafat,ajaran agama dan ideolagi yang dianut masyarakat.Tata kelakuan di satu pihak memaksakan suatu perbuatan dan di lain pihak melarang suatu perbuatan sehingga secara langsung ia merupakan alat pengendalian sosial agar anggota masyarakat menyesuaikan tindakan-tindakan itu.
4)Adat.merupakan norma yang tidak tertulis namu kuat mengika sehingga anggota masyarakat yangmelanggar adat akan menderita karena sanksi keras yang kadang secara tidak langsung seperti pengucilan,dikeluarkan dari masyarakat,atau harus memenuhi persyaratan tertentu.
5)Hukum.merupakan norma yang bersifat formal dan berupa aturan tertulis.Sanksinya tegas dan merupakan suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada anggota masyarakat yang beirsi ketentuan,perintah,kewajiban dan larangan agar tercipta ketertiban dan keadilan.

2.       Norma Sosial Dilihat dari Sumbernya:

1)Norma agama,yakni ketentuan hidup yang bersumber dari ajaran agama(wahyu dan revelasi)
2)Norma kesopanan,ketentuan hidup yang berlaku dalam interaksi sosial masyarakat
3)Norma kesusilaan,ketentuan yang bersumber pada hati nurani,moral,atau filsafat hidup.
4)Norma hukum,ketentuan tertulis yang berlaku dari kitab undang-undang suatu negara

Fungsi Norma Sosial:
a)Sebagai pedoman atau patokan perilaku pada masyarakat
b)Merupakan wujud konkret dari nilai yang ada di masyarakat
c)Suatu standar atau skala dari berbagai kategori tingkah laku masyarakat


6.       PENGERTIAN HUKUM & HUKUM EKONOMI
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.

Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam masyarakat.

Hukum Ekonomi di bedakan menjadi 2,yaitu :

1.      Hukum ekonomi pembangunan, adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara Nasional.
2.      Hukum Ekonomi social, adalah yang menyangkut pengaturan pemikiran hukum mengenai cara-cara pembangian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan martabat kemanusiaan (hak asasi manusia) manusia Indonesia.
Asas-asas hukum ekonomi indonesia :
a.       Asas manfaat
b.      Asas keadilan dan pemerataan yang berperikemanusiaan.
c.       Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan.
d.      Asas kemandirian yang berwawasan kebangsaan.
e.       Asas usaha bersama atau kekeluargaan
f.       Asas demokrasi ekonomi.
g.      Asas membangun tanpa merusak lingkungan.

Dasar hukum ekonomi Indonesia :
a.       Uud 1945
b.      Tap mpr
c.       Undang-undang
d.      Peraturan pemerintah
e.       Keputusan presiden
f.       Sk menteri
g.      Peraturan daerah

Ruang lingkup hukum ekonomi :

Ruang lingkup hukum ekonomi jika didasarkan pada klasifikasi internasional pembagiannya sbb:
1.       Hukum ekonomi pertanian atau agraria, yg di dalamnya termasuk norma-norma mengenai pertanian, perburuan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
2.       Hukum ekonomi pertambangan.
3.       Hukum ekonomi industri, industri pengolahan
4.       Hukum ekonomi bangunan.
5.       Hukum ekonomi perdagangan, termasuk juga norma-norma mengenai perhotelan dan pariwisata.
6.       Hukum ekonomi prasarana termasuk gas, listrik air, jalan.
7.       Hukum ekonomi jasa-jasa, profesi dokter, advokad, pembantu rumah tangga, tenaga kerja.
8.       Hukum ekonomi angkutan.
9.       Hukum ekonomi pemerintahan termasuk juga pertahanan dan keamanan (hankam) dll.

Sumber Hukum Ekonomi :
a.        Meliputi : perundang-undangan; perjanjian; traktat;jurisprudensi; kebiasaan dan pendapat sarjana (doktrin)
b.       Tingkat kepentingan dan penggunaan sumber-sumber hukum. Hal ini sangat tergantung pada kekhususan masing-masing masalah hukum atau sistem hukum yang dianut di suatu negara.

Fungsi Hukum Ekonomi dalam Pembangunan :
a.        Sebagai sarana pemeliharaan ketertiban dan keamanan
b.       Sebagai sarana pembangunan
c.         Sebagai sarana penegak keadilan
d.        Sebagai sarana pendidikan masyarakat
Keempat fungsi tersebut dapat diterapkan dalam hukum ekonomi yang merupakan suatu sistem hukum nasional yang berorientasi kepada kesejahteraan rakyat .

Tugas Hukum Ekonomi :
a.        Membentuk dan menyediakan sarana dan prasarana hukum bagi
b.       Peningkatan pembangunan ekonomi
c.        Perlindungan kepentingan ekonomi warga
d.       Peningkatan kesejahteraan masyarakat
e.        Menyusun & menerapkan sanksi bagi pelanggar
f.        Membantu terwujudnya tata ekonomi internasional baru melalui sarana & pranata hukum.

http://fauziakhmad123.blogspot.co.id/2013/06/aspek-hukum-dalam-ekonomi.html
http://materikitorang.blogspot.co.id/p/materi-akuntansi.html


Selasa, 21 November 2017

AKUNTANSI BIAYA

Pengertian, Fungsi, dan Klasifikasi Akuntansi Biaya



Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Akuntansi Biaya merupakan salah satu bagian dari bidang akuntansi meliputi kegiatan proses pencatatan danmonitoring seluruh aktifitas biaya dan menyajikan informasi tersebut dalam suatu laporan.

Perusahaan dalam menjalankan seluruh aktifitas untuk memperoleh keuntungan atau laba tidak bisa terlepas dari biaya.

Hal utama yang perlu diantisipasi serta direncanakan dengan baik yaitu dengan melakukan efisiensi terhadap seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan pengendalian anggaran yang telah direncanakan.

Pengertian dan Definisi Akuntansi Biaya oleh Para ahli ekonomi

1.     R. A. Supriyono,  Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
2.      Mulyadi, Akuntansi Biaya ialah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk jasa dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
3.      Abdul Halim, Akuntansi Biaya adalah akuntansi yang membicarakan tentang penentuan harga pokok (cost) dari suatu produk yang diproduksi atau dijual di pasar baik untuk memenuhi pesanan dan pemesan maupun untuk menjadi persediaan barang dagangan yang akan dijual.
4.      Schaum, Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari  biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi  biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan
5.      Carter dan Usry, Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan  pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.








Fungsi Akuntansi Biaya  

1.   Penentuan Harga Pokok Produksi atau Jasa (Cost of Good Sold), bagian tugas utama dari akuntansi biaya adalah mencatat, menggolongkan, monitoring dan meringkas seluruh komponen biaya yang berhubungan dengan proses produksi, dari data historis ini dijadikan acuan pihak manajemen dalam penentuan harga pokok produksi.
2.   Perencanaan dan Pengendalian Biaya (Forcasting and Controlling),  atas dasar data historis dari laporan keuangan tentang seluruh aktifitas biaya dapat dijadikan acuan dalam membuat perencanaan anggaran (Budgeting) kemudian melakukan monitoring terhadap penyimpangan biaya atas anggaran yang telah ditetapkan sehingga meningkatkan efisiensi biaya perusahaan.


Klasifikasi Beban dalam Akuntansi Biaya

Klasifikasi biaya merupakan proses pengelompokan biaya berdasarkan tujuan dari informasi biaya yang disajikan.

Untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan biaya dan menyusun laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi yang akurat kepada pihak manajemen, maka komponen biaya dikelompokkan dalam beberapa kelompok akundengan klasifikasi sebagai berikut :

A.  Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktifitas Perseroan.
1.             Biaya Produksi (Production Cost) atau Biaya Harga Pokok Produksi (Cost of Good Sold) meliputi : Biaya Bahan Baku (Material), Tenaga Kerja Langsung / Buruh (Direct Labour), dan Biaya Operasional (Direct Overhead).
2.             Biaya Pemasaran (Marketing Expenses) : Biaya Promosi dan Iklan.
3.             Biaya Administrasi dan Umum (General Administration Expenses) : Biaya Gaji Karyawan, Overhead Kantor, dan biaya terkait lainnya. 
B.  Berdasarkan Kegiatan atau volume Produksi.
1.             Biaya Variabel (Variable Cost), Komponen biaya proporsional sesuai mengikuti volume produksi yang dihasilkan. Contoh Biaya Bahan Baku dan Overhead Langsung.
2.             Biaya Tetap (Fixed Cost), Biaya yang tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Contoh Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour), walaupun volumenya disesuaikan dengan kapasitas produksi namun pembayarannya bersifat lumpsumper bulan. 
C.  Berdasarkan Objek yang Dibiayai.
1.             Biaya Langsung (Direct Cost), Biaya yang dapat diidentifikasi langsung dengan objeknya. Contoh : Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour), dan Biaya Bahan Baku (Direct Material)
2.             Biaya Tidak Lansung (Indirect Cost), Biaya yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan objeknya. Contoh : Biaya Overhead Pabrik (Direct Overhead). 
D.  Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi.
1.             Biaya Investasi (Capital Expenditure), Biaya yang memberikan masa manfaat pada beberapa periode akuntansi. Contoh Mesin Pabrik biaya depresiasi penyusutannya selama 5 tahun.
2.             Biaya Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure), Biaya yang dikeluarkan memberikan masa manfaat hanya pada satu periode akuntansi. Contoh : Biaya Overhead Pabrik.


AKUNTANSI BIAYA (COST ACCOUNTING)

1.1. Perbedaan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan
Akuntansi biaya adalah bagian dari akuntansi keuangan yang membicarakan biaya
dalam arti luas. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan akuntansi keuangan adalah
menyajikan laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan laba-rugi, laporan
laba ditahan, dan laporan arus kas. Akuntansi biaya sebagai bagian dari akuntansi
keuangan hanya menyajikan sebagian elemen dari laporan laba-rugi yaitu eleman
biaya.
Akuntansi biaya dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu (1) akuntansi biaya
yang berhubungan dengan penentuan harga pokok produk dan pengendalian biaya
yang biasanya disebut akuntansi biaya; dan (2) akuntansi biaya yang berhubungan
dengan pengambilan keputusan yang biasanya disebut akuntansi manajemen.
Perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi biaya/manajemen:
Akuntansi Keuangan Ak. Manajemen/Biaya
Pemakai utama Pihak luar Manajemen
Lingkup informasi Perusahaan secara keseluruhan Bagian dari perusahaan
Fokus informasi Historis Historis dan masa datang
Rentang waktu Kurang fleksibel Fleksibel
Kriteria penyusunan informasi Dibatasi standar akuntansi yang diterima umum
Sesuai kebutuhan manajemen
Manfaat Untuk pengambilan keputusan oleh pihak luar Untuk perencanaan, pengen-
dalian, dan pengambilan keputusan oleh manajemen

1.2. Perbedaan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Manajemen
Akuntansi Biaya Akuntansi Manajemen
Pihak yang membutuhkan Manajemen dan pihak luar Manajemen
Manfaat Untuk penentuan harga pokok produk dan pengendalian Untuk
pengambilan keputusan.
1.3. Pengertian dan Klasifikasi Biaya

Dalam Akuntansi Biaya dikenal dua istilah, yaitu cost (harga pokok/harga perolehan)
dan expense (biaya/beban). Harga pokok adalah pengorbanan yang diukur dalam
satuan uang berupa pengurangan aktiva atau terjadinya kewajiban untuk
mendapatkan barang atau jasa yang akan memberikan manfaat di masa yang akan
datang. Biaya adalah harga pokok yang telah memberikan manfaat dan telah habis
dimanfaatkan. Dalam praktik, istilah biaya digunakan untuk kedua pengertian
tersebut di atas.

Klasifikasi biaya:
1. Elemen produk (harga pokok produk):
a. Bahan baku (direct materials)
Bahan (materials) dibedakan menjadi bahan baku dan bahan penolong (indirect
materials). Bahan baku adalah semua bahan yang dapat diidentifikasikan dengan
produk jadi, yang dapat ditelusur ke produk jadi, dan yang merupakan bagian
terbesar dari biaya produksi. Bahan penolong adalah semua bahan yang bukan
termasuk bahan baku.
b. Tenaga kerja langsung (direct labor)
Tenaga kerja dapat dibedakan menjadi tenaga kerja langsung (direct labor) dan
tenaga kerja tidak langsung (indirect labor). Tenaga kerja langsung adalah semua
tenaga kerja yang melaksanakan proses produksi yang dapat ditelusur ke produk
jadi dan merupakan bagian terbesar dari biaya tenaga kerja. Tenaga kerja tidak
langsung adalah semua tenaga kerja yang tidak dapat dipertimbangkan sebagai
biaya tenaga kerja langsung.
c. Overhead pabrik (factory overhead)
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung. Oleh karena itu, biaya overhead pabrik terdiri atas
biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya produksi tidak
langsung lainnya.

Contoh 1
Berikut ini adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pembuatan meja kayu:
Biaya bahan:
Oak lumber Rp1.500.000,00
Pine lumber 1.100.000,00

Glue 8.000,00
Screws 10.000,00
Biaya tenaga kerja:
Wood cutters Rp1.800.000,00
Table assemblers 1.900.000,00
Sanders 1.700.000,00
Supervisor 200.000,00
Janitor 100.000,00
Lain-lain:
Factory rent Rp 700.000,00
Factory utilities 200.000,00
Office rent 160.000,00
Office salaries 800.000,00
Depreciation of factory equipment 210.000,00
Depreciation of office equipment 80.000,00
Pertanyaan:
1. Hitunglah jumlah biaya bahan baku.
2. Hitunglah jumlah biaya tenaga kerja langsung.
3. Hitunglah jumlah biaya overhead pabrik.
4. Hitunglah jumlah harga pokok meja kayu.
5. Sebutkan biaya-biaya yang tidak termasuk biaya produksi.

2. Hubungan dengan produksi:
a. Biaya utama (prime costs)

Biaya utama adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi. Biaya
utama terdiri atas biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
b. Biaya konversi (conversion costs)
Biaya konversi adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengubah bahan baku menjadi
produk jadi. Biaya konversi terdiri atas biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik.

Contoh 2
Atas dasar Contoh 1 di atas:
1. Hitunglah total biaya utama (prime costs).
2. Hitunglah total biaya konversi (conversion costs).

3. Hubungan dengan volume:
a. Biaya variabel (variable costs)
Biaya variabel adalah biaya yang secara total berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan, sementara secara per unit jumlahnya tetap. Hubungan
antara biaya variabel dengan volume kegiatan dapat dilihat pada Figure 1-6 dan
Figure 1-7 dalam Polimeni Ch. 1 hal 18 – 19. Contoh biaya variabel adalah biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
b. Biaya tetap (fixed costs)
Biaya tetap adalah biaya yang secara total tidak berubah walaupun terjadi
perubahan volume kegiatan, sementara per unitnya berubah jika volume kegiatan
berubah. Hubungan antara biaya tetap dengan volume kegiatan dapat dilihat pada
Figure 1-8 dan Figure 1-9 dalam Polimeni Ch. 1 hal 20. Contoh biaya tetap adalah
sewa gudang dan biaya depresiasi.
c. Biaya campuran (mixed costs)
Biaya campuran dapat dibedakan menjadi biaya semivariabel (semivable costs) dan
biaya bertahap (step costs). Biaya semivariabel adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Hubungan antara
biaya semivariabel dengan volume kegiatan dapat dilihat pada Figure 1-10 dalam
Polimeni Ch. 1 hal 23. Contoh biaya semivariabel adalah biaya telepon dan biaya
listrik.
Biaya bertahap adalah biaya yang jumlah totalnya berubah setelah tercapai jumlah
volume kegiatan tertentu. Hubungan antara biaya bertahap dengan volume kegiatan

dapat dilihat pada Figure 1-11 dalam Polimeni Ch. 1 hal 23. Contoh biaya bertahap
adalah gaji supervisi.
Contoh biaya variabel, biaya tetap, biaya semivariabel, dan biaya bertahap dapat
dilihat pada Polimeni Ch. 1 hal 24.

4. Kemudahan ditelusur:
a. Biaya langsung (direct costs)
Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusur kepada item atau area tertentu.
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung adalah contoh biaya langsung
produksi.
b. Biaya tidak langsung (indirect costs)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusur kepada item atau area
tertentu. Contoh biaya tidak langsung produksi adalah biaya overhead pabrik.

5. Departemen terjadi:
a. Departemen produksi (production departement)
Departemen produksi adalah departemen yang secara langsung menangani proses
produksi. Biaya yang terjadi di departemen produksi terdiri atas biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
b. Departemen jasa (service departement)
Departemen jasa adalah departemen yang secara tidak langsung berhubungan
dengan proses produksi. Contoh departemen jasa adalah Departemen
Pemeliharaan. Biaya yang terjadi di departemen jasa diakui sebagai biaya overhead
pabrik.

6. Fungsi perusahaan:
a. Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi produk
tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik
b. Biaya administrasi

Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka pengarahan,
pengendalian, dan pengoperasian perusahaan.
c. Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka promosi suatu produk.
d. Biaya keuangan
Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk
operasi perusahaan, misalnya biaya bunga.

7. Pembebanan sebagai biaya (period charged to income):
a. Biaya produksi (product costs)
Biaya produksi adalah biaya yang langsung maupun tidak langsung dapat
diidentifikasikan kepada produk tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi
dilaporkan sebagai persediaan sampai dengan produk yang bersangkutan terjual.
Jika produk terjual, biaya produksi yang terkandung dalam persediaan akan
dibebankan sebagai biaya (expense) yang disebut harga pokok penjualan.
b. Biaya periode (period costs)
Biaya periode adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung
tidak dapat dihubungkan dengan suatu produk. Biaya periode harus dibebankan
sebagai biaya pada periode terjadinya. Contoh biaya periode adalah semua biaya
administrasi, biaya pemasaran, dan biaya keuangan.

8. Hubungan dengan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan:
a. Biaya dianggarkan dan standar (standard and budgeted costs)
b. Biaya terkendali dan tak terkendali (controllable and noncontrollable costs)
c. Biaya committed dan kebijakan (committed and discretionary fixed costs)
relevan dan tak relevan (relevant and irrelevant costs)
e. Biaya diferensial (differential costs)
f. Biaya kesempatan (opportunity costs)

g. Biaya batas penutupan usaha (shutdown costs)
Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada Polimeni-Ch.1- hal 28 s.d. 29.

SISTEM PENGUMPULAN HARGA POKOK PRODUK

1.1. Sistem Pengumpulan Biaya
Sistem pengumpulan biaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem
pengumpulan biaya periodik dan sistem pengumpulan biaya perpetual. Sistem
pengumpulan biaya periodik digunakan pada perusahaan-perusahaan kecil. Dalam
sistem pengumpulan biaya periodik informasi tentang persediaan bahan, persediaan
barang dalam proses, dan persediaan barang jadi diperoleh melalui perhitungan
phisik persediaan. Sistem pengumpulan biaya perpetual digunakan pada
perusahaan-perusahaan menengah dan besar. Dalam sistem pengumpulan biaya
perpetual informasi tentang persediaan bahan, persediaan barang dalam proses,
dan persediaan barang jadi tersedia secara berkesinambungan tanpa melalui
perhitungan phisik persediaan.
Sistem pengumpulan biaya perpetual dapat dibedakan menjadi: (1) sistem harga
pokok pesanan dan (2) sistem harga pokok proses. Sistem harga pokok pesanan
adalah sistem pengumpulan biaya yang diterapkan pada perusahaan yang
memproses produknya atas dasar spesifikasi yang diminta pemesan sehingga
produk yang dihasilkan bersifat heterogen, misalnya perusahaan percetakan dan
perusahaan perkapalan. Dalam sistem harga pokok pesanan, biaya produksi
dikumpulkan menurut pesanan (job) tertentu. Harga pokok produk dihitung untuk
setiap pesanan. Harga pokok pesanan dikumpulkan dalam kartu harga pokok (job
cost sheet) dan dihitung pada saat selesai diproses.
Sistem harga pokok proses adalah sistem pengumpulan biaya yang diterapkan pada
perusahaan yang memproses produknya secara masal atau berkesinambungan,
misalnya perusahaan pengilangan minyak atau pabrik baja sehingga produk yang
dihasilkan bersifat homogen. Dalam sistem harga pokok proses, biaya produksi
dikumpulkan menurut departemen produksi tertentu dengan menggunakan buku
pembantu biaya. Buku pembantu biaya dibuat untuk setiap jenis biaya pada setiap
pusat biaya. Atas dasar rekapitulasi biaya pada buku pembantu biaya, harga pokok
produk dihitung untuk setiap unit produk yang dihasilkan pada departemen produksi
tertentu. Harga pokok produk dihitung pada setiap akhir periode.
Harga pokok produk dapat ditentukan atas dasar (1) harga pokok yang
sesungguhnya atau (2) harga pokok standar. Dalam sistem harga pokok pesanan

maupun sistem harga pokok proses, harga pokok produk dapat ditentukan atas
dasar harga pokok yang sesungguhnya atau harga pokok standar.

1.2. Laporan Keuangan Eksternal dan Internal
Laporan keuangan yang disusun manajemen dapat dibedakan menjadi: laporan
keuangan eksternal dan laporan keuangan internal. Laporan eksternal meliputi
laporan harga pokok produk, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan neraca
yang dapat dilihat pada Table 2-4 dalam Polimeni - Ch. 2 - hal 66-67. Contoh
laporan internal adalah laporan laba rugi divisi yang dapat dilihat pada Table 2-7
dalam Polimeni-Ch.2- hal 70.

Contoh
Berikut ini adalah data "PT King" pada tanggal 31 Desember 1999:
Persediaan barang dalam proses 1 Januari 1999 Rp 250.000,00
Persediaan barang dalam proses 31 Desember 1999 100.000,00
Biaya bahan baku 950.000,00
Biaya tenaga kerja langsung 1.100.000,00
Biaya overhead pabrik 700.000,00
Persediaan barang jadi 1 Januari 1999 150.000,00
Persediaan barang jadi 31 Desember 1999 450.000,00
Penjualan 3.500.000,00
Biaya administrasi dan pemasaran 750.000,00
Pertanyaan:
1. Hitunglah harga pokok barang jadi selama tahun 1999 (cots of goods
manufactured) dengan format sebagai berikut.
Persed barang dalam proses awal Rpxxx
Biaya produksi:
Biaya bahan baku(Pemakaian) Rpxxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik xxx xxx

Barang yang diproses selama tahun 1999 Rpxxx
Persed barang dalam proses akhir xxx
Harga pokok barang jadi/HP Produksi Rpxxx
2. Hitunglah harga pokok barang yang dijual selama tahun 1999.
3. Buatlah laporan rugi laba untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1999.

Latihan
Berikut ini adalah data yang tersedia pada PT Silverman pada tanggal 31 Desember
1999:
1. Bahan baku (tidak ada bahan penolong):
Persediaan 1 Januari 1999 Rp 90.000,00
Persediaan 31 Desember 1999 120.000,00
2. Tenaga kerja:
Biaya tenaga kerja langsung 190.000,00
Biaya tenaga kerja tak langsung 170.000,00
3. Barang dalam proses:
Persediaan 1 Januari 1999 50.000,00
Persediaan 31 Desember 1999 70.000,00
4. Barang jadi:
Persediaan 1 Januari 1999 250.000,00
Persediaan 31 Desember 1999 160.000,00
5. Informasi tambahan:
Biaya listrik pabrik 250.000,00
Pembelian bahan baku tahun 1999 400.000,00
Penjualan 1.250.000,00
Biaya administrasi dan umum 50.000,00
Biaya pemasaran 60.000,00

Pertanyaan:
1. Buatlah laporan laba/rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1999 dengan
format:
PENJUALAN Rp XXXXX
Biaya bahan baku:
Persediaan awal Rpxxx
Pembelian xxx
Bahan baku tersedia dipakai Rpxxx
Persediaan akhir xxx
Biaya bahan baku (dipakai) Rpxxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik:
Biaya tenaga kerja tak langsung Rpxxx
Biaya listrik pabrik xxx xxx
Total biaya produksi Rpxxx
Persediaan barang dalam proses awal xxx
Barang yang diproses pada tahun 1999 Rpxxx
Persediaan barang dalam proses akhir xxx
Harga pokok produk jadi/produksi Rpxxx
Persediaan Awal Barang Jadi xxx
Barang Jadi Tersedia Dijual Rpxxx
Persediaan Akhir Barang Jadi xxx
Harga Pokok Penjualan XXX
LABA KOTOR XXX
Biaya Adm & Um Rp XXX
Biaya Pemasaran XXX
XXX

LABA BERSIH OPERASI XXX
====

(DITULIS 5 KALI) DIKUMPULKAN.

PENENTUAN DAN PENGENDALIAN BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA

TENAGA KERJA

1.1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan dapat dibedakan menjadi biaya bahan baku dan biaya bahan penolong.
Biaya bahan baku adalah bahan yang identitasnya dapat dilacak pada produk jadi
dan yang diproses menjadi produk jadi dengan menggunakan tenaga kerja dan
overhead pabrik. Biaya bahan baku merupakan salah satu elemen biaya utama.
Bahan penolong adalah bahan yang indentitasnya tidak dapat dilacak pada produk
jadi dan nilai relatif tidak material. Biaya bahan penolong merupakan elemen biaya
overhead pabrik.

1.2. Akuntansi Bahan Baku
Akuntansi terhadap bahan baku dibedakan menjadi akuntansi pembelian bahan
baku dan akuntansi pemakaian bahan baku. Prosedur pembelian bahan terdiri atas
(1) permintaan pembelian, (2) pesanan pembelian, dan (3) penerimaan bahan. Oleh
karena itu, terdapat 3 dokumen pembelian bahan, yaitu (1) Surat Permintaan

Pembelian (lihat Figure 3-1 pada Polimeni-Ch.3- hal 92), (2) Surat Pesanan
Pembelian (lihat Figure 3-2 pada Polimeni-Ch.3- hal 92), dan (3) Laporan
Penerimaan Barang (lihat Figure 3-3 pada Polimeni-Ch.3- hal 93). Atas dasar 3
dokumen inilah pembelian bahan dicatat. Pencatatan persediaan bahan dapat
menggunakan metode phisik maupun metode perpetual. Metode perpetual lebih baik
untuk tujuan pengendalian dan lebih informatif dari pada metode phisik. Oleh karena
itu, perusahaan menengah dan besar umumnya menggunakan metode perpetual.
Contoh
PT Sejahtera membeli secara kredit 100 unit bahan baku seharga Rp5.000,00 per
unit dan 20 unit bahan penolong seharga Rp1.000,00 per unit. Dari bahan yang
dibeli tersebut, bahan baku yang dipakai adalah 30 unit dan bahan penolong yang
dipakai adalah 10 unit. Metode pencatatan persediaan yang digunakan adalah
metode perpetual.

Pertanyaan:

1. Buatlah jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku dan bahan penolong
tersebut.
2. Buatlah jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku dan bahan penolong.

1.3. Prosedur Pengendalian Bahan Baku
Pengendalian bahan baku dimaksudkan agar proses produksi dapat berjalan lancar,
dalam arti bahan baku tersedia saat dibutuhkan, dan pengadaan bahan baku
dilakukan secara efisien. Prosedur pengendalian bahan baku dapat menggunakan
lima metode, yaitu (1) order cycling, (2) the min-max method, (3) the two-bin method,
(4) the automatic order system, (5) the ABC plan.
Metode order cycling adalah metode pengendalian bahan baku yang me-review
bahan baku secara periodik, misal setiap 30 hari. Jangka waktu me-review
dipengaruhi oleh jenis bahan bakunya. Bahan baku yang esensial membutuhkan
jangka waktu review yang lebih pendek dibanding bahan baku yang kurang penting.
Pada saat dilakukan review, pemesanan bahan baku dibuat sehingga pada saat
dibutuhkan bahan baku akan tersedia.
Metode the min-max adalah metode pengendalian bahan baku yang didasarkan atas
asumsi bahwa persediaan bahan baku berada pada dua tingkat, yaitu tingkat

maksimum dan tingkat minimum. Jika tingkat maksimum dan tingkat minimum sudah
ditetapkan, maka pada saat persediaan menuju ke tingkat minimum pemesanan
bahan baku harus dilakukan untuk menempatkan persediaan pada tingkat
maksimum.
Metode the two-bin method adalah metode pengendalian bahan baku yang dipakai
jika bahan bakunya relatif tidak mahal. Dalam metode ini, bahan baku dipisahkan
menjadi dua bagian yang disimpan dalam ruangan yang terpisah. Bagian pertama
adalah bahan baku yang akan digunakan selama periode saat bahan baku diterima
dan saat pemesanan dilakukan. Bagian kedua adalah bahan baku yang akan
digunakan dalam periode saat pemesanan dan saat pengiriman. Pemesanan bahan
dilakukan pada saat bahan bagian pertama sudah digunakan.
Metode pemesanan otomatis (the automatic order system) adalah metode
pengendalian bahan baku yang secara otomatis akan melakukan pemesanan bahan
baku jika persediaan mencapai jumlah tingkat pemesanan kembali. Metode ini akan
optimal jika digunakan komputer untuk mengadministrasikan persediaan bahan
baku.
Metode ABC (the ABC plan) digunakan jika perusahaan mempunyai persediaan
bahan baku dalam jumlah besar dengan nilai yang berbeda-beda. Pengendalian
bahan baku yang nilainya tinggi berbeda dengan persediaan yang nilainya rendah.
Dalam metode ABC, persediaan bahan baku digolongkan menjadi tiga kelompok
atas dasar nilainya, yaitu (1) kelompok A yang nilainya tertinggi, (2) kelompok B
yang nilainya sedang, dan (3) kelompok C yang nilainya terendah. Kelompok A
mempunyai karakteristik pengendalian sebagai berikut: (1) jumlah persediaan
minimal kecil, (2) tingkat review tinggi, (3) tingkat pemesanan tinggi, (4)
membutuhkan pencatatan rinci, dan (5) tingkat pengawasan tinggi. Kelompok C
mempunyai karakteristik pengendalian sebagai berikut: (1) jumlah persediaan
minimal besar, (2) tingkat review rendah, (3) tingkat pemesanan rendah, (4) tidak
membutuhkan pencatatan perpetual, dan (5) tingkat pengawasan rendah.

Contoh
Berikut ini adalah informasi tentang pemakaian bahan baku selama tahun 1999 dan
harga pokok bahan baku per unit.
Jenis Bahan Baku Pemakaian Bahan per Tahun Harga
Pokok per Unit
1
2
3
4

5
6
7
8
9 800 unit
1.600 unit
2.600 unit
4.500 unit
4.500 unit
5.000 unit
5.000 unit
12.000 unit
14.000 unit Rp20.000,00
7.500,00
10.000,00
1.000,00
2.000,00
50,00
1.050,00
50,00
100,00
Pertanyaan:
Buatlah pengelompokkan bahan baku menurut metode ABC.

1.4. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang digunakan untuk memproses bahan
menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja dibedakan menjadi biaya tenaga kerja
langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung

adalah biaya tenaga kerja yang langsung menangani proses pengubahan bahan
menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja langsung merupakan salah satu elemen
biaya utama. Biaya tenaga kerja tidak langsung menjadi elemen
biaya overhead
pabrik.

1.5. Akuntansi Biaya Tenaga Kerja
Akuntansi biaya tenaga kerja dibedakan ke dalam tiga kegiatan, yaitu (1)
penghitungan biaya tenaga kerja per karyawan, (3) perhitungan total biaya tenaga
kerja, dan (3) alokasi biaya tenaga kerja. Untuk melakukan kegiatan tersebut
diperlukan dokumen kartu jam hadir (time card/clock card) dan kartu jam kerja (labor
job ticket). Kartu jam hadir mencatat jam kerja karyawan setiap harinya, sedang
kartu jam kerja mencatat jam kerja yang dilakukannya untuk mengerjakan produk
tertentu.

Contoh kartu jam hadir:
Nama karyawan:
No. Induk:
Minggu yang berakhir: Bagus Santoso
101115
8 Juli 2000
Minggu
2/7/2000 Senin
3/7/2000 Selasa
4/7/2000 Rabu
5/7/2000 Kamis
6/7/2000 Jum'at
7/7/2000 Sabtu
8/7/2000
- 08.00 08.00 08.00 08.00 08.00 -
- 12.00 12.00 12.00 12.00 12.00 -

- 16.00 16.00 16.00 16.00 16.00 -
Jumlah jam kerja normal:
Lembur:
Total jam kerja 35 jam
0 jam
35 jam Istirahat: jam 12.00 - 13.00

Contoh kartu jam kerja:

KARTU JAM KERJA
Produk No.:
Tanggal:
Mulai:
Istirahat:
Berakhir:
Total: 100
8/7/2000
08.00
1 jam
16.00
7 jam Departemen:
Karyawan:
Tarif upah:

Total upah: Pemotongan
Bagus Santoso

Rp2.000,00

Rp14.000,00

Biaya tenaga kerja (upah) untuk setiap karyawan dihitung atas dasar "kartu jam
hadir", sedang biaya tenaga kerja secara total dihitung dengan menjumlah biaya
tenaga kerja per karyawan. Selanjutnya total biaya tenaga kerja ini harus
dialokasikan/dibebankan kepada pesanan tertentu, departemen tertentu atau produk
tertentu yang menikmati biaya tersebut. Pembebanan ini didasarkan atas jumlah jam
kerja yang terdapat dalam "kartu jam kerja".
Contoh
PT Makmur membayar gaji dan upah karyawannya setiap tanggal 25 per bulannya.
Gaji dan upah yang dibayar tanggal 25 Juli 2000 adalah:
Biaya tenaga kerja langsung (produksi) Rp10.000.000,00
Biaya tenaga kerja tidak langsung (produksi) 2.000.000,00
Biaya tenaga kerja Bagian Administrasi 5.000.000,00
Biaya tenaga kerja Bagian Pemasaran 3.000.000,00
Total gaji dan upah Rp20.000.000,00
Potongan-potongan:
Pajak penghasilan karyawan (1.500.000,00)
Iuran pensiun (400.000,00)
Iuran koperasi (100.000,00)
Gaji dan upah yang dibayar Rp18.000.000,00

Iuran pensiun dan iuran koperasi diserahkan oleh perusahaan setiap akhir bulan,
sedang PPh karyawan disetor ke kas negara melalui bank persepsi setiap tanggal
10 bulan berikutnya.
Pertanyaan:
1. Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran gaji dan upah pada tanggal 25 Juli
2000.

2. Buatlah jurnal untuk mencatat penyerahan iuran pensiun dan iuran koperasi
pada tanggal 31 Juli 2000.
3. Buatlah jurnal untuk mencatat setoran PPh karyawan pada tanggal 10 Agustus
2000.

1.6. Masalah Khusus yang Berhubungan dengan Biaya Tenaga Kerja
Masalah-masalah yang berhubungan dengan biaya tenaga kerja, termasuk
akuntansinya, terdiri atas (1) pajak, (2) shift premium, (3) overtime premium, (4) idle
time, (5) minimum guaranteed wage and incentive plans.

Pajak Penghasilan Karyawan
Pajak penghasilan karyawan adalah pajak yang dikenakan terhadap karyawan atas
penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak.

Contoh
Berikut ini adalah upah yang diterima oleh dua karyawan UD Aneka pada bulan Juli
2000:
Nama Hari Kerja Tarif Upah/Hari Status
Riyanto 24 Rp25.000,00 Kawin, tanpa anak
Novianto 25 Rp20.000,00 Kawin, 2 anak

Upah tersebut dibayar setiap akhir bulan, sedang PPh karyawan disetor ke kas
negara setiap tanggal 10 bulan berikutnya.
Pertanyaan:
1. Hitunglah PPh kedua karyawan tersebut untuk bulan Juli 2000.
2. Buatlah jurnal untuk mencatat pembayaran gaji dan upah pada tanggal 31 Juli
2000.
3. Buatlah jurnal untuk mencatat setoran PPh karyawan pada tanggal 10 Agustus
2000.

1. Perhitungan PPh Karyawan:
a. Riyanto:
Upah Juli 2000 = 24 x Rp25.0000,00 = Rp600.000,00
Upah setahun = 12 x Rp600.000,00 = Rp7.200.000,00
PTKP setahun:
Untuk wajib pajak = Rp2.880.000,00
Untuk wajib pajak kawin = 1.440.000,00
4.320.000,00
Penghasilan kena pajak Rp2.880.000,00
PPh setahun = 10% x Rp2.880.000,00 = Rp288.000,00
PPh sebulan (Juli 2000) = Rp288.000,00/12 = Rp24.000,00

b. Novianto:
Upah Juli 2000 = 25 x Rp20.0000,00 = Rp500.000,00
Upah setahun = 12 x Rp500.000,00 = Rp6.000.000,00
PTKP setahun:
Untuk wajib pajak = Rp2.880.000,00
Untuk wajib pajak kawin = 1.440.000,00
Tambahan 2 anak = 2.880.000,00
7.200.000,00
Penghasilan kena pajak Rp0,00
PPh setahun = nihil
PPh sebulan = nihil

Biaya Gaji dan Upah = 1.100.000 dan PPh Karyawan 24.000

PBDP 1.100.000

Utang PPh Karyawan Rp24.000
Kas 1.076.000

Utang PPh Karyawan Rp24.000
Kas Rp24.000

Jika disesuaikan perhitungan PPH 21 nya dengan aturan sekarang!!!!!!
2. Perhitungan PPh Karyawan:
a. Riyanto:
Upah Juli 2008 = 24 x Rp25.0000,00 = Rp600.000,00
Upah setahun = 12 x Rp600.000,00 = Rp7.200.000,00
PTKP setahun:
Untuk wajib pajak = Rp13.200.000,00
Untuk wajib pajak kawin = 1.200.000,00
14.400.000,00
Penghasilan kena pajak Rp00,00
PPh setahun = Rp00,00
PPh sebulan (Juli 2008) = Rp0

b. Novianto:
Upah Juli 2008 = 25 x Rp20.0000,00 = Rp500.000,00
Upah setahun = 12 x Rp500.000,00 = Rp6.000.000,00
PTKP setahun:
Untuk wajib pajak = Rp13.200.000,00
Untuk wajib pajak kawin = 1.200.000,00
Tambahan 2 anak = 2.400.000,00

16.800.000,00
Penghasilan kena pajak Rp0,00
PPh setahun = nihil
PPh sebulan = nihil
Shift Premium
Shift premium adalah perbedaan tarif upah yang disebabkan karena perbedaan shift
kerja. Shift premium ini diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik.
Contoh
PT Sentosa berproduksi dalam tiga shift setiap harinya, yaitu shift pertama: jam
07.00 s.d. 15.00, shift kedua: jam 15.00 s.d. 23.00, dan shift ketiga: jam 23.00 s.d.
07.00. Tarif upah untuk shift pertama adalah Rp1.500,00, shift kedua Rp2.000,00,
dan shift ketiga Rp2.500,00. Dalam bulan Juli 2000, total jam kerja untuk setiap shift
adalah: shift pertama 50 jam, shift kedua 40 jam, dan shift ketiga 40 jam.
Pertanyaan:
1. Hitunglah total biaya tenaga kerja normal.
2. Hitunglah shift premium.
3. Buatlah jurnal untuk mencatat pengakuan biaya tenaga kerja tersebut pada akhir
Juli 2000 (asumsinya gaji dan upah dibayar tanggal 1 bulan berikutnya).

Overtime Premium
Overtime premium (lembur) adalah selisih jam kerja di atas jam kerja normal
dikalikan dengan selisih tarif upah. Tarif lembur ditetapkan lebih tinggi dari pada tarif
upah normal, biasanya tarif upah lembur 1,5 kali tarif upah normal. Perlakuan
akuntansi terhadap overtime premium dipengaruhi oleh penyebab terjadi lembur.
Ada tiga perlakuan akuntansi terhadap overtime premium: (1) overtime premium
diakui sebagai biaya tenaga kerja tidak langsung (biaya overhead pabrik), (2)
overtime premium diakui sebagai biaya tenaga kerja langsung (persediaan barang
dalam proses), dan (3) overtime premium diakui sebagai elemen rugi-laba (rugi
kelebihan jam kerja).
Overtime premium (lembur) diakui sebagai biaya overhead pabrik jika terjadinya
lembur sudah direncanakan sebelumnya. Overtime premium diakui sebagai
persediaan barang dalam proses jika terjadinya lembur karena kebutuhan tambahan
waktu untuk segera menyelesaikan pesanan atau produk tertentu sesuai

permintaan. Overtime premium diakui sebagai rugi kelebihan jam kerja jika
terjadinya karena kesalahan karyawan atau kemampuan karyawan yang rendah.
Contoh
Dalam bulan Juli 2000, jam kerja karyawan adalah 180 jam. Dari 180 jam kerja
tersebut, 144 jam adalah jam kerja normal. Tarif jam kerja normal adalah
Rp6.000,00, sedang tarif jam lembur adalah Rp9.000,00. Upah bulan Juli 2000 akan
dibayar pada awal Agustus 2000.
Pertanyaan:
1. Hitunglah biaya tenaga kerja normal dan overtime premium selama bulan Juli
2000.
2. Buatlah jurnal untuk mencatat pengakuan biaya tenaga kerja pada akhir Juli 2000
jika overtime premium diakui sebagai biaya tenaga kerja tidak langsung.
3. Buatlah jurnal untuk mencatat pengakuan biaya tenaga kerja pada akhir Juli 2000
jika overtime premium diakui sebagai biaya tenaga kerja langsung.
4. Buatlah jurnal untuk mencatat pengakuan biaya tenaga kerja pada akhir Juli 2000
jika overtime premium diakui sebagai elemen rugi-laba.

Idle Time
Idle time adalah biaya tenaga kerja yang tetap dibayar walaupun karyawan tidak
mengerjakan proses produksi. Penyebab idle time dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu (1) sifat proses produksi menyebabkan karyawan tertentu harus menunggu
terlebih dahulu pada saat tertentu (2) karyawan mengganggur akibat kesalahan
yang dilakukannya. Idle time yang diakibatkan sebab pertama diperlakukan sebagai
biaya overhead pabrik, sedang yang diakibatkan sebab kedua diperlakukan sebagai
rugi idle time.
Contoh
Dalam bulan Juli 2000, Hartono bekerja selama 160 jam. Dari 160 jam kerja
tersebut, 16 jam adalah idle time. Tarif upah per jam Rp8.000,00. Upah bulan Juli
2000 akan dibayar pada awal Agustus 2000.
Pertanyaan:
1. Hitunglah biaya tenaga kerja normal dan idle time untuk Hartono.
2. Buatlah jurnal untuk mencatat pengakuan upah Hartono pada akhir Juli 2000 jika
idle time diakui sebagai biaya overhead pabrik.

3. Buatlah jurnal untuk mencatat pengakuan upah Hartono pada akhir Juli 2000 jika
idle time diakui sebagai rugi idle time.

Minimum Guaranteed Wage And Incentive Plans
Upah langsung biasanya dibayar atas dasar unit yang diproduksi atau jam kerja
yang dilakukan dikalikan dengan tarif upahnya. Untuk meningkatkan produktifitas
karyawan, banyak perusahaan yang menetapkan upah dengan sistem insentif.
Sistem upah ini akan menguntungkan baik bagi karyawan lama maupun karyawan
baru. Karyawan lama dengan tingkat kemahiran (skill) yang sudah tinggi mempunyai
produktifitas di atas normal sehingga selain mendapat upah normal juga akan
mendapat insentif. Karyawan baru karena belum mempunyai keahlian
produktifitasnya di bawah normal tetapi karyawan tersebut tetap mendapat upah
normal. Sistem insentif semacam ini disebut the Gant Task System yang contoh
perhitungannya dapat dilihat dalam Contoh 1. Kekurangan produktifitas karyawan
baru diakui sebagai biaya overhead pabrik sesungguhnya.
Selain the Gant Task System tersebut di atas, sistem insentif dapat menggunakan
Bonus Plan and the Taylor Differential Piece-Rate System. Dalam sistem ini,
karyawan yang telah memenuhi atau melampaui standar tertentu akan mendapat
bonus. Standar tersebut bisa berupa masa kerja atau unit produk. Bonus yang
diterima karyawan akan diakui sebagai biaya overhead pabrik sesungguhnya. Bonus
ini umumnya akan diterima karyawan pada akhir tahun. Perhitungan bonus dengan
sistem ini dapat dilihat contohnya dalam Contoh 2.
Selain sistem tersebut di atas, peningkatan produktifitas karyawan dapat dilakukan
dengan memberikan uang cuti. Uang cuti yang diterima karyawan didasarkan atas
standar yang ditetapkan, misal masa kerja. Uang cuti ini diambil pada saat karyawan
mengambil cuti tahunan. Uang cuti akan diakui sebagai biaya overhead pabrik
sesungguhnya. Perhitungan uang cuti ini dapat dilihat contohnya dalam Contoh 3.
Contoh 1
PT Tinomas pada tahun 2000 menetapkan upah dengan sistem insentif. Karyawan
langsung pabrik dibayar dengan tarif upah Rp3.000,00 per unit dengan upah
minimum Rp800.000,00 per bulan. Berikut ini adalah data unit produk yang
dihasilkan oleh setiap karyawan yang semuanya bekerja penuh dalam bulan Juli
2000.

Nama Unit Produk
Andi Hermanto
Bagyo Purwanto

Edi Santoso
Feri Setiawan
Gani Handoko
Handi Nugroho 240 unit
275 unit
250 unit
285 unit
270 unit
265 unit
Pertanyaan:
1. Hitunglah upah setiap karyawan atas dasar produktifitasnya, upah yang diterima
setiap karyawan, dan selisih kurang upah karyawan.
2. Buatlah jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja bulan Juli 2000 tersebut jika
upah dibayar setiap tanggal 1 bulan berikutnya.
Contoh 2
PT Candi Indah setiap akhir tahun memberi penghargaan berupa bonus sebesar
dua bulan upah kepada karyawan yang telah bekerja lebih dari satu tahun. Berikut
ini adalah data masa kerja dan upah per bulan karyawan PT Candi Indah pada bulan
Juli 2000.
Nama Masa Kerja Upah Bulanan
Agung Susetyo
Bagus Indrawan
Candra Darusman
Dedi Hartawan
Endro Gunawan
Hary Ramelan 3 tahun
10 tahun
½ tahun
4 tahun

5 tahun
6 tahun Rp420.000,00
570.000,00
396.000,00
360.000,00
468.000,00
510.000,00
Pertanyaan:
1. Hitunglah bonus yang terutang untuk setiap karyawan per bulan.
2. Buatlah jurnal untuk mencatat pengakuan biaya tenaga kerja pada tanggal 31 Juli
2000.
Contoh 3
PT Harapan mempunyai kebijakan untuk memberikan uang cuti tahunan jika telah
bekerja selama 1 tahun. Pemberian uang cuti diatur dengan ketentuan sebagai
berikut.
Masa kerja 1 .s.d. 5,99 tahun mendapat uang cuti 1 minggu upah.
Masa kerja 6 .s.d. 10 tahun mendapat uang cuti 2 minggu upah.
Masa kerja lebih dari 10 tahun mendapat uang cuti 3 minggu upah.
Berikut ini adalah data tentang masa kerja dan upah bulanan pada Juli 2000.
Nama Masa Kerja Upah Mingguan
Abu Asmoko
Cecep Lesmana
Lambang Ashari
Landu Ismanto
Nanang Hadi
Sardi Haryanto
Tatang Yunus
Bondan Himawan

Toro Hermawan
Tino Sunarto 6 tahun
1½ tahun
7 tahun
5¾ tahun
12 tahun
8 tahun
½ tahun
1 tahun
9 tahun
15 tahun Rp210.000,00
180.000,00
300.000,00
270.000,00
392.000,00
288.000,00
150.000,00
150.000,00
300.000,00
440.000,00
Pertanyaan:
1. Hitunglah uang cuti yang terutang untuk setiap karyawan per minggu.
2. Buatlah jurnal untuk mencatat pengakuan biaya tenaga kerja pada setiap minggu.
https://drive.google.com/file/d/0B3idoEhtNBH-TlMwbGVWRUF2dms/view


KAS KECIL

  Kas kecil Kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ek...