Selasa, 21 November 2017

STATISTIK I

KONSEP DASAR SAMPLING (PENGAMBILAN CONTOH)

Statistic terbagi dua, yaitu Statistika deskriptif dan Induktif.  
Fase pertama dikerjakan untuk melakukan fase kedua, yaitu statistic induktif.  Dimana fase ini berusaha menyimpulkan tentang karakteristik populasi, yang pada umumnya dilakukan berdasarkan pada data sampel yang di ambil dari populasi yang bersangkutan. 
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif ataupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara – cara tertentu.
Sebagai contoh : Sekumpulan objek dimana data diperoleh atau dikumpulkan bisa berupa populasi maupun sampel. Misalkan sebuah institusi ingin mempublikasikan pendapatan perkapita masyarakat Kelurahan Kadolokatapi. Ada dua cara yang bisa di tempuh oleh institusi tersebut.
1.      semua kepala keluarga dari warga/penduduk Kelurahaan Kadolokatapi dicatat total pendapatannya dalam setahun. Data yang terkumpul dari cara ini bersumber dari seluruh kepala keluarga tanpa kecuali.
2.      sebagian saja dari warga Kelurahan Kadolokatapi yang dicatat total pendapatannya dalam setahun. Cara pengumpulan data yang pertama dinamakan sensus, sedangkan cara yang kedua dinamakan sampling (data diambil melalui sampel).
Total semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun hasil mengukur, maupun yang dalam bentuk kategori dinamakan populasi, sedangkan sebagian dari populasi yang diambil berdasarkan aturan tertentu dinamakan sampel. Jadi sensus berkaitan dengan data populasi, yakni jika setiap anggota dari populasi (contoh: semua warga kelurahan Kadolokatapi)  dikenai pengamatan. Sedangkan sampling, jika sebagian saja dari anggota populasi yang diamati.
Sensus  tidak selamanya bisa dilakukan, karena sangat bergantung pada kondisi populasinya (populasi tak hingga atau populasi berhingga). Pada populasi yang tak hingga (misalnya melantunkan sebuah koin secara terus menerus) tidak mungkin dilakukan sensus. Demikian pula pada populasi yang berhingga, juga kadang-kadang cara sensus tidak bisa dilakukan.
ALASAN SAMPLING
Ada beberapa alasan mengapa sensus tidak selalu bisa dilakukan, misalnya :
1.        Tidak praktis (Ukuran Populasi), ada dua macam populasi yaitu terhingga dan tak terhingga.  Dalam hal populasi tak terhingga ialah populasi berisikan tidak terhingga banyak obyek, sementara terhingga pada dasarnya hanya konseptual.
2.        Masalah biaya (tidak ekonomis), makin banyak obyek yang diteliti maka semakin banyak pula biaya yang dikeluarkan.
3.        waktu, populasi membutuhkan waktu yang lama sementara sebuah penelitian haruslah lebih meminimalisir waktu dalam pencapaian hasil yang lebih baik dan lebih cepat.
4.        ketelitian, kebosanan muncul pada manusia sehingga makin banyak yang diteliti semakin kurang ketelitiannya.
5.        percobaan yang sifatnya merusak/merugikan, ada beberapa hal yang mustahil dilakukan yaitu diantaranya seperti kemanjuran obat yang baru dihasilkan, tidak mungkin semua orang harus mengkonsumsinya.  Selain itu juga seperti keadaan darah seorang pasien, artinya tidak mungkin ada manusia yang bersedia dikeluarkan darahnya untuk diteliti.
6.        faktor ekonomi, perbandingan kesepadanan hasil dengan biaya, waktu dan tenaga yang dikeluarkan.
Oleh karena itu, sampling menjadi cara yang paling sering dilakukan dalam sebuah kegiatan pengamatan.
BIAS DAN SAMPLING ERROS
Persoalan yang muncul dari teknik sampling, terutama dalam sebuah pengamatan yang berakhir dengan pengambilan kesimpulan adalah ketepatan kesimpulan yang diambil. Apakah data yang sebagian tersebut dapat menjelaskan keadaan susungguhnya dari populasi data. Kesimpulan yang diambil dari sebuah pengamatan, tidak hanya berlaku pada sampel akan tetapi harus berlaku pada seluruh anggota populasinya. Untuk memenuhi hal ini, maka sampel yang diambil harus merupakan refresentasi (perwakilan karakteristik) dari populasi tempat dimana kesimpulan akan diberlakukan. 
Dalam penelitian ada dua macam kekeliruan yang pokok yang bias terjadi yaitu :
1.      kekeliruan sampling, kekeliruan yang disebabkan oleh kenyataan adanya pemeriksaan yang tidak lengkap tentang populasi dan penelitian hanya dilakukan berdasarkan sampel.  Jika keduanya antara populasi dan penarikan sampel dari populasi itu dengan procedural yang sama maka hasilnya akan berbeda.sehingga solusi yang dilakukan agar dapat terkontrol yaitu dengan jalan mengambil sampel berdasarkan sampel acak dan memperbesar ukuran sampel.
2.      kekeliruan non sampling, ada beberapa penyebab terjadinya kekeliruan non sampling yaitu :
a.      populasi tidak didefinisikan sebagaimana mestinya.
b.      Populasi yang menyimpang dari seharusnya dipelajari
c.       Kuisioner tidak dirumuskan sebagaimana mestinya
d.      Istilah – istilah telah didefinisikan secara tidak tepat atau telah digunakan tidak secara konsisten
e.       Para responden tidak memberikan jawaban yang akurat, menolak untuk menjawab atau tidak ada ditempat ketika dilakukan wawancara.
Selain dari pada itu kekeliruan bias terjadi ketika pencatatan data, melakukan tabulasi dan melakukan perhitungan – perhitungan.
PRINSIP DASAR PERHITUNGAN BESAR SAMPEL
Prinsip Perkalian/Aturan Dasar
Jika suatu kejadian dapat terjadi dengan n1 cara yang berbeda, dan kejadian berikutnya (sebut kejadian kedua) terjadi dengan n2 cara yang berbeda, dan seterusnya maka banyaknya keseluruhan kejadian dapat terjadi secara berurutan dalam n1.n2.n3… cara yang berbeda.
Contoh

Nasi Goreng

Bakso

Soto

Es Teh

Es Jeruk

Es Teh

Es Jeruk

Es Teh

Es Jeruk
Misalkan dalam acara sukuran ulang tahun tersedia makanan bakso, nasi goreng, soto dan minuman es the dan es jeruk.  Jika yang hadir hanya memilih satu jenis makanan dan minuman maka berapa pasang makanan yang dapat dipilih







Ada 3 macam makanan yang dapat dipilih dan ada 2 jenis minuman yang dapat dipilih pula maka 3 × 2 = 6 pasangan makanan dan minuman yang dipilih.
Contoh
Berapa banyak kertas yang harus disediakan, jika tiap kertas ditulisi bilangan 3 angka yang dibentuk dari lima angka 1,3,5,7,9, jika :
a.       pengulangan tidak diperbolehkan
b.      pengulangan diperbolehkan.
Penyel
a.       Misalkan ada tiga kotak untuk mempresentasikan bilangan sebarang. kotak pertama dapat diisi dengan 5 cara, karena pengulangan tidak diperbolehkan maka kotak kedua dan ketiga masing-masing dapat diisi dengan 4 dan 3 cara.
Jadi banyaknya bilangan yang dapat terbetuk  ada 5.4.3=60 bilangan.
Karena tiap bilangan dituliskan pada sebuah kertas maka banyaknya kertas yang harus disediakan ada 60 kertas.
b.      Karena pengulangan diperbolehkan maka kotak pertama, kedua dan ketiga dapat diisi dengan 5 cara, sehingga banyaknya bilangan yang terbentuk ada 5.5.5 = 125 bilangan. Jadi banyaknya kertas yang harus disediakan ada 125 lembar.
PERHITUNGAN BESAR SAMPEL
Notasi Faktorial
Hasil kali bilangan bulat positif dari 1 sampai n disebut n factorial ditulis n !,
jadi n!= 1.2.3….(n-2).(n-1).n! dan 0!=1
Contoh
5 ! = 5.4.3.2.1 = 120.

Permutasi
Permutasi adalah susunan berurutan dari semua atau sebagian elemen suatu himpunan
Contoh
Tentukan banyaknya kata (tidak harus punya arti) yang terdiri dari 3 huruf yang dapat dibentuk dari huruf-huruf dari kata CINTA
a.       Apabila setiap huruf yang digunakan tidak boleh lebih dari sekali.
b.      Apabila setiap huruf bisa diulangi dalam sebarang penyusunan.
Penyelesaian.
a.       Banyaknya kata-kata = pengaturan 5 huruf yang berbeda diambil 3 sekaligus =
b.      Banyaknya kata-kata = 5.5.5 = 125

Permutasi (Seluruhnya) dengan Beberapa Unsur yang Sama
Banyaknya permutasi yang berlainan dari n elemen bila n1 diantaranya berjenis pertama, n2 berjenis kedua, … ,nk berjenis ke-k adalah
dimana n1 + n2 + n3 + …+ nk = n

Contoh
Ada berapa penyusunan kata-kata (tidak harus punya arti) yang diambil dari kata “KAKAKKU”.
Penyelesaian
Permutasi dari 7 huruf dimana ada 4 huruf sama yaitu K, dan 2 huruf sama yaitu A adalah
Jadi banyaknya penyusunan kata yang mungkin ada 105 kata.
Permutasi Melingkar (Permutasi Siklis)
Banyaknya permutasi n unsur berlainan yang disusun melingkar adalah (n-1)!
Contoh
Sekelompok mahasiswa yang terdiri dari 4 orang duduk mengelilingi sebuah meja bundar. Dalam berapa cara keempat orang mahasiswa tadi dapat duduk mengelilingi meja tersebut.
Penyelesaian.
            Keempat mahasiswa tadi dapat diatur mengelilingi meja dalam  (4-1)! = 3! = 6
Kombinasi
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur yang urutannya tidak diperhatikan.
Banyaknya kombinasi r elemen yang diambil dari n elemen  ditulis  atau atau  atau adalah
Contoh
            Suatu tim bola basket terdiri dari 5 orang akan dipilih dari 10 pemain. Berapa macam susunan dapat dipilih ?
Penyelesaian.
Susunan yang dapat dipilih adalah pengambilan 5 orang dari 10 orang  yang urutannya tidak diperhatikan, jadi menggunakan banyaknya kombinasi 5 orang yang dipilih dari 10 orang =

Diagram Pohon
Diagram pohon merupakan cara yang mudah  untuk menggambarkan hasil-hasil yang mungkin dari sederetan percobaan jika dari setiap percobaan hasil yang mungkin berhingga. (dalam teori peluang disebut proses stokastik). Diagram pohon bila diperhatikan menurut suatu arah tertentu, mulai dengan satu titik, bercabang dan cabang-cabang itu mungkin bercabang-cabang lagi dan cabang-cabang baru itu bercabang lagi dan seterusnya. Jadi menurut suatu arah tertentu, dan banyaknya cabang yang meninggalkan titik itu paling sedikit satu.

Contoh
Melempar 3 mata uang bersama-sama (sisi mata uang angka disingkat A dan gambar disingkat G), hasilnya dapat digambar dengan diagram pohon sebagai berikut .
 






Gambar diatas menggambarkan semua hasil yang mungkin terjadi pada percobaan melempar 3 mata uang, sehingga kita bisa menentukan ruang sampel dan peluang setiap kejadian yang berkaitan dengan percobaan tersebut.

PENGAMBILAN SAMPEL

Cara pengambilan sampling, dilakukan dengan 2 cara;
A.      PENGAMBILAN DENGAN PENGEMBALIAN

Dalam hal ini bola pimpong yang sudah terambil disimpan kembali kedalam kotak, sebelum bola pimpong berikutnya diambil. Akibatnya banyak bola pimpong yang ada didalam kotak tetap. Sehingga pengambilan setiap bola tetap, maka pengambilan setiap bola pimpong kedalam kotak mempunyai n cara atau kemungkinan. Dengan demikian dapat disimbolkan;

B.       PENGAMBILAN TANPA PENGEMBALIAN

Dalam hali ini, bola pimpong yang sudah terambil tidak disimpan kembali kedlam kotak sebelum bola pimpong berikutnya diambil. Akibatnya banyak bola pimpong yang ada didalam kotak berkurang sesuai dengan banyak pengambilan bola pimpongnya. Artinya pengambilan bola pimpong pertama ada n cara, pengambilan bola pimpong kedua ada n-1 cara, pengambilan bola pimpong ketiga ada n-2 cara dan seterusnya sampai pengambilan ke-k ada (n-r-1) cara. Dapat diasumsikan:
Contoh;
Missal sandy mempunyai setumpuk kartu bridge yang berjumlah 52 buah. Kemudian ia mengambil tiga buah kartu secara acak.

a.       Berapa banyak susunan kartu jika tiga kartu yang terambil itu semuanya kartu berbentuk keriting dengan pengambilan kartunya dilakukan dengan pengembalian?
Jawab,
Kartu berbentuk keriting berjumlah            13 buah
Pengambilan kartu pertama                         ada 13 buah
Pengambilan kartu kedua                            ada 13 buah
Pengambilan kartu ketiga                            ada 13 buah
Jadi banyaknya susunan kartu = 13 x 13 x 13  = 2197 cara
b.      Berapa banyak susunan kartu jika tiga kartu yang terambil itu semuanya kartu berbentuk keriting dengan pengambilan kartunya dilakukan tanpa pengembalian?
Jawab,
Kartu berbentuk keriting berjumlah            13 buah
Pengambilan kartu pertama                         ada 13 buah
Pengambilan kartu kedua                            ada 12 buah
Pengambilan kartu ketiga                            ada 11 buah
Jadi banyaknya susunan kartu = 13 x 12 x 11  = 1716 cara

METODE PENGAMBILAN SAMPEL SECARA RANDOM

Penyampelan Acak adalah suatu cara yag sangat umum dikenal dalam statistic untuk memperoleh sampel dengan cara member peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk bisa terpilih menjadi anggota sampel.
1.        Undian
Cara ini dilakukan dengan membuat sebuah daftar yang berisi semua subjek/individu yang dibuatkan kode masing – masing individu kemudian dikocok, dan diambil sampel tanpa pilih kasih.  Tentu saja cara ini dapat dilakukan terhadap populasi terhingga dan semua anggotanya dapat diidentifikasi.
2.        Pengacakan Dari Tabel Bilangan Acak
Data – data dalam tabel frekuensi dipilih secara acak dengan konsekuensi tidak terdapat perulangan angka
3.        Penggunaan Kalkulator/Komputer
Penggunaan bilangan acak dapat ditemukan pada berbagai jenis kalkulator yang dilengkapi dengan fungsi itu.  Demikian pula dengan computer.
BERAPA MACAM SAMPLING UNTUK MENDAPATKAN SAMPEL REPRESENTATIF
1.      Sampling Petala
Jika populasi heterogen, biasanya dibuat beberapa strata atau petala atau lapisan, yang ditentukan berdasarkan karakteristik tertentu sehingga menjadi homogen. Kemudian setiap petala dilakukan secara acak, lalu dilakukan pengecekan didalamnya. Gabungan dari setiap anggoata yang diperoleh tersebut membentuk sebuah sampel petala.

2.      Accidental
Pengambilan sampel secara nonrandom dengan tampa melakukan penelitian deskriptif sebelumnya atau dengan kata lain dilakukan tanpa perencanaan (terdesak degan waktu)

3.      Quota
Apabila pengambilan anggota dari tiap tidak dilakukan secara acak, tetapi dengan cara lain yaitu dengan cara pematokan jumlah sampel atau ada pengaturan jumlah sampel dan dilakukan terjadwal secara bergilir

4.      Sampling proporsional
Banyak anggota dari setiap petala diambil sebanding dengan ukuran tiap petala.cara ini dinamakan cara sampling acak proporsional.
Contoh;
Diperlukan sampel berukuran 169 tentang pelajar laki-laki SLTA. Misalkan seluruhnya ada 3SLTA dengan banyak pelajar sbb;
2.758 pelajar SMA
3.826 pelajar SPG
1.473 pelajar STM
Kita memiliki 3 petala dengan perbandingan;
SMA: SPG : STM  =  2.758  :3.826 : 1.473
TOTAL 8.057

5.      Sampling klaster

Pada sampling ini, populasi dibagi menjadi beberapa kelompok atau klaster. Secara acak diambil klaster yang diperlukan, setiap anggota yang diambil secara acak tadi, merupakan sampel yang diperlukan.

6.      Sampling sistematik

Pada sampling ini, anggota sampel diambil dari populasi berdasarkan interval jarak,ruang,waktu atau urutan yang uniform.

7.      Sampling ganda

Penelitian dilakukan dengan menggunakan sebuah sampel yang ukurannya relaif kecil, biasanya sampling ini digunakan pada statistic yang bergerak dibidang industri untuk pengontrolan kualitas.


8.      Sampling multiple

Sampling ini merupakan perluasan dari sampling ganda. Dalam hal ini pengambilan dilakukan lebih dari dua kali .

9.      Sampling sekuensial

Dalam sampling ini, tiap anggota sampel diambil satu per satu.


DISTRIBUSI SAMPLING
 Pengertian

Misalkan suatu sampel ramdom ditarik dari suatu populasi dan akan dibuat inferensi mengenai beberapa karakteristik dari distribusi populasi.  Inverensi dibuat berdasarkan statistic, fungsi tertentu dari informasi yang diberikan sampel. 
Distribusi sampling dari statistic ini adalah distribusi probabilitas dari nilai – nilai yang dapat dicari dari tiap – tiap sampel dengan jumlah anggota yang sama yang diambil dari populasi.
Contoh
Seorang pengusaha taksi memiliki 6 buah taksi yang sudah dioperasikan dalam waktu sebagai berikut (dalam tahun) :
1,  3,  5,  5,  6,  7
Seorang langganan ingin menyewa 4 buah taksi yang ada yang akan diambil secara random dari 6 buah taksi yang ada, maka umur rata – rata taksi adalah :
Misalkan langganan tersebut ingin tahu berapa umur rata – rata taksi yang akan dipakai, maka kita dapat menggunakan konsep random sampel di mana kita akan memilih secara random 4 buah taksi dari 6 buah taksi yang ada.  Kemungkinan kombinasi yang ada adalah 15.

Kemungkinan sampel dari 4 cuplikan dan rata – rata sampel yang diambil dari populasi 1,3,5,5,6,7
Sampel
Rata-rata sampel
1,3,5,5
3,5
1,3,5,6
3,75
1,3,5,7
4
1,3,5,6
3,75
1,3,5,7
4
1,3,6,7
4,25
1,5,5,6
4,25
1,5,5,7
4,5
1,5,6,7
4,75
1,5,6,7
4,75
3,5,5,6
4,75
3,5,5,7
5
3,5,6,7
5,25
3,5,6,7
5,25
5,5,6,7
5,75

Dimana probabilitasnya untuk masing – masing kombinasi adalah , namun karena nilai rata-rata sampel dapat sama untuk kombinasi yang berbeda, maka nilai probabilitasnya untuk masing-masing rata – rata sampel tidak sama, di mana :

Perhitungan Standar Error
a.       Standar Error dari Distribusi Sampling Dari Mean Sampel

          Bila jumlah anggota sampel n bukan hanya sebagian kecil dari bilangan N anggota populasi maka standar error :
b.      Standar Error dari Distribusi Sampling Dari Proporsi Sampel
          Bila jumlah anggota sampel n bukan hanya proporsi kecil dari jumlah N anggota populasi maka standar error :











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KAS KECIL

  Kas kecil Kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ek...